Tandaseru — Sebanyak 110 event ditetapkan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Tiga event di antaranya ada di Maluku Utara, yakni Festival Teluk Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, Festival Kora Kora Kota Ternate, dan Festival Tanjung Waka Kabupaten Kepulauan Sula.
Sedikitnya event yang bisa dijadikan ajang promosi wisata, acara budaya, olahraga, musik, dan kuliner di Maluku Utara ini mendapat perhatian serius dari Anggota DPR RI Komisi VII Dapil Maluku Utara, Izzuddin Alqassam Kasuba.
Menurut Alqassam, wilayah timur Indonesia dan Maluku Utara pada khususnya selama ini memang kurang dikenal potensi wisatanya oleh masyarakat Indonesia yang berada di Pulau Jawa atau Indonesia bagian barat pada umumnya.
Itu sebabnya, Alqassam berharap agar berharap kedepannya dapat mendorong terus supaya di Maluku Utara bisa diberikan kesempatan lebih banyak untuk mendapatkan bantuan dari Kemenpar di bidang event-event daerah.
“Saya akan mendorong kedepannya di mitra saya di Kementerian Pariwisata supaya kalau bisa Maluku Utara bisa lebih dari tiga titik lah. Kita di Maluku Utara kan sepuluh kabupaten kota, karena kita cuma 3 event yah minimal ditambah setengah (lima),” ujar Alqassam saat menghadiri pembukaan Festival Kora Kora 2025 di Taman Nukila Ternate, Kamis (19/6).
Politikus PKS ini mengatakan, sebagaimana penyampaian Asisten Deputi Event Daerah Kemenpar RI Reza Fahlevi saat membuka resmi Festival Kora Kora, bahwa 110 event yang masuk KEN berasal dari 400-an event yang dikurasi. Itu artinya, event yang lolos ke program KEN seperti Festival Kora Kora, kata dia, adalah event yang bergengsi.
“Jadi ini merupakan event bergengsi, dan saya sampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemda Kota Ternate yang luar biasa melaksanakan, sukses, dan mudah-mudahan sampai tanggal 21 selesai bisa berjalan aman dan baik,” cetusnya.
Melalui Festival Kora Kora ini, dia pun berharap ada nilai penting budaya yang dapat dipetik, yakni Kora Kora tidak hanya sebagai perahu tetapi bisa menjadi arah tujuan pembangunan di Maluku Utara kedepan.
“Seperti contoh yang telah dilakukan pendahulu-pendahulu kita,” timpalnya.
Ia juga berharap agar kedepannya melalui evaluasi kegiatan festival ini, perahu kora kora yang dipakai bisa lebih mirip dengan aslinya yang terbuat dari kayu.
“Kita berharap dari segi bentuk, dari segi bahan dan sebagainya bisa kembali seperti dulu. Mudah-mudahan beberapa tahun kedepan bisa lebih baik lagi, bisa dievaluasi supaya pelaksanaannya lebih baik,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan