Tandaseru — Belakangan ini banyak beredar isu di berbagai platform media sosial sebagai upaya memprovokasi publik dan menebar ancaman untuk melakukan demonstrasi kepada PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).

Salah satunya datang melalui organisasi Sentral Perjuangan Kao Teluk yang melayangkan selebaran opini konsolidasi perjuangan dengan poin tuntutan meminta NHM bertanggungjawab terhadap nasib karyawan yang dirumahkan akibat program efisiensi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Kecamatan Kao Teluk Syamsir Bailusy mengajak semua pihak agar menahan diri dan bersabar jangan menebar isu dan provokasi. Hal ini menurutnya akan mengganggu serta menghambat upaya pemulihan operasional perusahaan.

“Pada prinsipnya Forum Kades mendukung sepenuhnya program efisiensi NHM dalam upaya pemulihan operasional perusahan. Jika operasional perusahaan membaik, pihak manajemen juga mempertimbangkan asas keadilan dengan memprioritaskan karyawan lingkar tambang untuk dipekerjakan karena hal ini sejalan dengan perintah undang-undang,” ujar Syamsir.

Syamsir juga menyinggung kontribusi NHM selama masa pandemi memberikan bantuan senilai ratusan miliar untuk membantu pemerintah dan masyarakat di Maluku Utara khususnya di daerah lingkar tambang.

“Kita juga harus mengingat jasa pak Haji Robert di saat saat pandemi, di mana ratusan miliar uang digelontorkan untuk membantu pemerintah dan masyarakat di Maluku Utara pada umumnya dan warga lingkar tambang pada khususnya. Doa kami untuk NHM agar secepatnya kembali pulih,” ucap Syamsir.

Terkait keberadaan organisasi Sentral Perjuangan Kao Teluk, Syamsir memastikan pemuda Kao Teluk tidak terlibat dalam organisasi aksi tersebut, karenanya itu hanyalah oknum yang mengatasnamakan organisasi.

“Selebaran itu hanya opini yang dibuat oleh oknum, bukan organisasi. Gerakan yang dibangun banyak berasal dari OKP di luar lingkar tambang,” jelas Syamsir.

Syamsir berjanji akan terus memantau kondisi dan terus berupaya mengkoordinasikan dengan kepala desa lain untuk menyikapi persoalan ini.

Sahril Abdullah
Editor
Yasim Mujair
Reporter