Waspada! Peredaran Uang Palsu di Ternate Mulai Marak
Tandaseru -- Masyarakat Kota Ternate, Maluku Utara, harus lebih waspada dan teliti saat melakukan transaksi secara tunai. Pasalnya, peredaran uang palsu di Ternate belakangan ini mulai marak dan telah memakan korban.
Korban peredaran uang palsu di Ternate ini adalah pemilik konter Sandi Cell yang memiliki konter pulsa di beberapa tempat di Ternate.
Karyawan Sandi Cell di Kelurahan Bastiong Karance kepada tandaseru.com mengatakan, uang palsu pecahan Rp 100 ribu sebanyak 1 lembar itu didapat sekitar 3 bulan lalu oleh bosnya Sandi Blongkod.
Uang tersebut baru diketahui palsu saat bosnya itu melakukan penyetoran uang di bank.
"Jadi pas uang torang (kami) sudah kumpul di bos semua bos hitung sudah kasih (setor) di bank baru dapat tahu kalau itu uang palsu," kata karyawan yang enggan namanya disebutkan, Senin (5/8).
Karena konter pulsa Sandi Cell lebih dari satu, maka karyawan ini pun mengaku tidak tahu uang palsu tersebut diterima dari transaksi konter yang mana.
"Soalnya ada konter banyak jadi torang tidak tahu dari konter yang mana. Itu (uang palsu) cuma satu lembar saja," timpalnya.
Uang palsu pecahan Rp 100 ribu ini sepintas terlihat mirip uang asli karena memiliki benang pengaman (security thread).
Jika diperhatikan lebih jelas, benang pengamannya seperti dianyam. Kertas yang dipakai pun sangat tipis dan terdiri dari dua kertas yang direkat lapis.
Bedanya, tekstur kertas uang palsu tersebut sangat kasar dibanding uang asli dan tidak memiliki watermark ketika diterawang.
Menyikapi temuan uang palsu tersebut, Kepala Seksi Kehumasan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Utara, M. Malik Ibrahim mengatakan, pihaknya sangat aktif mensosialisasikan terkait ciri-ciri uang asli.
Komentar