Tandaseru — Dalam pencegahan penanggulangan darurat dan evakuasi penyelamatan bencana, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar rapat koordinasi optimalisasi dan kolaborasi bersama stakeholder dalam pencegahan penanggulangan darurat, evakuasi dan rehabilitasi sarana prasarana menghadapi bencana. Kegiatan ini dibuka Wali Kota yang diwakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Asis Hadad, di Aula Sultan Nuku, Rabu (3/7/2024).
Mengawali sambutan Wali Kota, Asis mengatakan rakor penanggulangan bencana ini merupakan salah satu dari berbagai rencana yang digunakan dalam siklus manajemen risiko bencana. Selain itu, digunakan sebagai pedoman penanggulanan bencana pada saat tanggap darurat yang cepat dan efektif serta sebagai dasar memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan pada saat tanggap darurat bencana.
“Karena pada akhir-akhir ini kita ketahui bahwa Provinsi Maluku Utara, khususnya Kota Tidore Kepulauan, selalu dilanda bencana geologi seperti gempa bumi yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan,” tuturnya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tidore Kepulauan Muhammad Abubakar mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah penyamaan persepsi dalam penanggulangan bencana di Kota Tidore Kepulauan menuju Tidore tangguh dan tangkas dalam menghadapi bencana.
“Peserta dalam kegiatan ini melibatkan OPD terkait, tokoh masyarakat, dunia usaha F-PRB, organisasi pemuda dan tim posdalops BPBD Kota Tidore yang berjumlah sebanyak 45 orang,” kata Muhammad.
Muhammad juga berharap seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan tetap tanggap dalam masalah penanggulangan bencana, karena tanggung jawab penanggulangan bencana bukan hanya kepada BPBD Kota Tidore. Namun ini adalah tanggung jawab semua pihak baik itu pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.
Tinggalkan Balasan