Tandaseru — Massa aksi mahasiswa yang tergabung dalam Sentral Mahasiswa Halmahera Barat (Semahabar) Kota Ternate, Maluku Utara, nyaris adu jotos dengan petugas Satpol PP dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Halmahera Barat, Senin (10/6).
Massa aksi menyatakan penolakannya terhadap pemindahan lokasi pembangunan Rumah Sakit Pratama dari Kecamatan Loloda ke Kecamatan Ibu.
Alhasil, saat mobil pengangkut sound sistem hendak mengarah masuk area Kantor Bupati dan dicegat petugas Satpol PP membuat massa aksi marah hingga kedua pihak ini nyaris beradu fisik.
Ketegangan pun mereda setelah petugas Satpol PP akhirnya mengizinkan massa aksi masuk lobi Kantor Bupati.
Ketua Semahabar Kota Ternate, M. Haris Kunter dalam orasinya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dinilai mengabaikan masyarakat Kecamatan Loloda.
Sebab, di tengah kesulitan masyarakat Loloda mengakses jalan dan fasilitas kesehatan, pemerintah yang dipimpin Bupati James Uang dan Wakil Bupati Jufri Muhammad malah memindahkan lokasi pembangunan RS Pratama yang semula di Desa Janu, Kecamatan Loloda ke Desa Soana Masungi, Kecamatan Ibu.
Bahkan Haris menilai pemindahan lokasi RS Pratama ke Kecamatan Ibu adalah tindakan in-prosedural lantaran tidak ada bukti persetujuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Pemindahan RS Pratama ke Ibu dengan alasan di Desa Janu, Kecamatan Loloda persoalan kondisi alam itu tidak masuk akal. Jadi Pemerintahan yang James Uang dan Jufri Muhamad yang disebut jujur ternyata tidak jujur,” cetus dia.
Tinggalkan Balasan