Ia menyebut, anggaran penyelenggaraan pasar murah tahun ini hanya diploting sebesar Rp 600 juta lebih. Dana ini, kata dia, belum bisa mencapai apa yang ditargetkan.

“Kemarin di kota Ternate hanya dapat satu kelurahan, itu sudah menghabiskan Rp 200 juta dan hanya dapat 400 ratus paket. Sedangkan kalau dihitung satu kelurahan jumlah warganya ada yang capai 1000 jiwa lebih. Kalau anggaran kecil begitu kita tidak bisa jangakau daerah yang lain,” tandasnya.