Sekilas Info

Transformasi Pesisir Berbasis Data Desa Presisi

Rian Hidayat

Pegiat data desa presisi

Keberhasilan pembangunan wilayah pesisir belum sesuai dengan fakta di lapangan. Amanat UUD 1945 mengenai kesejahteraan masyarakat belum sesuai dengan harapan khususnya desa-desa di wilayah pesisir. Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, program pemerintahan yang berkaitan dengan Pembangunan pesisir salah satunya adalah program “Revitalisasi Pantai”. Program ini bertujuan untuk menghadapi dan meningkatkan kondisi pantai agar lebih baik dan tentunya berkelanjutan agar dapat dimanfaatkan serta diomptimalkan dengan baik oleh masyarakat maupun wisatawan. Banyak faktor yang sering menjadi tantangan dalam pembangunan pesisir seperti perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia.
Pembangunan pesisir perlu adanya transformasi untuk mencapai keberlanjutan ekonomi, lingkungan, politik, hukum, dan teknologi.

Dalam pembangunan pesisir sering ditemui wajah kusam seperti : 1) pemukiman kumuh. Banyak masyarakat pesisir yang hidup di pemukiman kumuh tidak layak huni serta tidak memiliki akses ke fasilitas dasar dan rentan terhadap bencana. 2) sampah. Wilayah pesisir sering menjadi tempat pembuangan sampah baik sampah darat maupun sampah kiriman dari laut. Hal ini tentu mencemari lingkungan dan berdampak pada kesehatan masyarakat pesisir dan biota laut. 3) Masyarakat miskin. Banyak masyarakat pesisir yang masih bergantung pada sumber daya alam seperti perikanan, pertanian, dan parawisata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ketimpangan, kemiskinan serta ketidakadilan masih sering dijumpai. 4) abrasi dan banjir rob wajah pesisir sering mengalami erosi dan banjir akibat pasang surut air laut, akibatnya dapat merusak infrastruktur dan mengurangi lahan produktif. 5) perbedaaan pengaturan rezim hukum.

Tumpang tindi dan ketidak sesuaian pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sering terjadi hal ini disebabkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki banyak lembaga pengelolaan seperti KKP, KLHK, ESDM, dan ATR/BPN.

Pembangunan pesisir perlu adanya trasformasi untuk memastikan keberlanjutan wilayah pesisir. Dalam upaya mencapai transformasi wilayah pesisir yang efektif, penggunaan data desa presisi telah menjadi salah satu pendekatan yang inovatif dan berpotensi besar. Penggagas Data Desa Presisi Dr. Sofyan Sjaf mengatakan, Data Desa Presisis (DDP) menyuguhkan data yang lengkap dan memiliki akurasi terukur. Data desa presisi adalah data yang dikumpulkan dan dianalisis dengan tingkat ketelitian yang tinggi, menggunakan teknologi seperti pemetaan satelit, drone, dan sistem informasi geografis (SIG). Dengan menggunakan data desa presisi, kita dapat memahami lebih detail keadaan wilayah pesisir, termasuk karakteristik geografis, keanekaragaman hayati, dan potensi ekonomi yang ada.

Melalui transformasi wilayah pesisir berbasis data desa presisi, kita dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam di wilayah pesisir. Misalnya, dengan menggunakan data presisi, kita dapat mengidentifikasi lokasi yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, tsunami, atau erosi pantai. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko tersebut, kita dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana.

Selain itu, data desa presisi juga dapat membantu dalam pengembangan sektor ekonomi di wilayah pesisir. Dengan memahami potensi ekonomi yang ada, seperti sektor perikanan, pariwisata, atau energi terbarukan, kita dapat merencanakan pengembangan yang berkelanjutan dan mengoptimalkan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Data presisi juga dapat membantu dalam pemetaan dan pengelolaan kawasan konservasi, sehingga keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dapat terjaga dengan baik.

Namun, transformasi wilayah pesisir berbasis data desa presisi juga memerlukan kerjasama dan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan sektor swasta. Dibutuhkan investasi dalam infrastruktur teknologi dan kapasitas manusia yang memadai untuk memastikan pengumpulan, analisis, dan penggunaan data desa presisi yang efektif.

Selanjutnya 1 2 3