Perkelahian itu menyebabkan Samsir dari kelompok Tio mengalami luka tusukan di bagian perut.

“Tak lama kemudian, kelompok warga kerabat Samsir yang mendengar satu teman mereka mendapat tikaman dan luka sobek di bagian perut langsung melakukan sweeping dan pemukulan terhadap warga yang berasal dari daerah yang sama dengan Rocky di sekitar kos-kosan TKP hingga mengakibatkan konflik,” ungkap Ramly.

“Dari kejadian tersebut, tiga warga yang berasal satu daerah dengan Rocky mengalami luka bengkak di bagian wajah dan tubuh yakni saudara Jemasi, Roi, dan Arnold,” ujarnya.

Aparat gabungan langsung turun ke TKP, termasuk Kapolres, Dandim Weda, Wakapolres, Danki Brimob, dan Kabag Ops. Bersama pemerintah desa, tokoh agama dan tokoh pemuda setempat, mereka melakukan komunikasi dengan kedua kelompok yang bertikai agar membubarkan diri, dan tidak lagi main hakim sendiri.

Saat ini, kepolisian telah mengamankan empat orang yang terlibat sejak awal dalam insiden itu dan melakukan pemeriksaan korban dan saksi.

“Pasca konflik, situasi saat ini sudah kondusif dan aktivitas warga kembali normal,” tandas Ramly.