“Kalau bicara soal honor guru, kita sendiri kepsek yang paling berani bayar tertinggi. Cuma kepsek SMK 1, ada yang Rp 900 ribu sampai Rp 1 juta. Kemudian di Maluku Utara untuk honda (honorer daerah, red) yang mereka terima, kepsek SMK 1 punya kemampuan lobi itu 7 orang guru terima honda,” sambungnya.

Oleh sebab itu, ia menduga gerakan penolakan kepsek itu ada yang mendesain.

“Jadi, saya diganti beberapa bulan yang lalu kemudian saya dipercaya lagi karena saya dianggap punya kemampuan yang layak dari provinsi dan diangkat ulang. Memang di waktu pelantikan di naskah pembacaan dinilai punya kemampuan, bukan saya sendiri yang itu,” cetusnya.

Sofyan berharap aktivitas siswa di sekolah selanjutnya berjalan lancar. Ia meminta persoalan itu tidak dijadikan polemik hingga siswa menjadi korban.

“Kalau disoalkan di kepsek, silakan. Gerakan itu guru tidak semua. Saya tegaskan supaya aktivitas sekolah berjalan saja, karena saya juga masih menunggu SK-nya tapi mereka memang panik,” tandasnya.