“Secara spasial, belanja daerah regional Maluku Utara kembali ekspansif. Meski begitu realisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) masih terkontraksi,” ucapnya.
Bahkan, hingga akhir Juli 2023, pendapatan daerah (konsolidasi seluruh pemda di Maluku Utara) terealisasi sebesar Rp 5,98 triliun (38,34 persen dari target), dan meningkat sebesar 5,74 persen (yoy).
“Belanja daerah telah terealisasi sebesar Rp 5,49 triliun (34,36 persen dari pagu), atau meningkat 5,57 persen (yoy),” tambah Tunas Agung.
Selain kinerja APBD, Tunas juga mengungkapkan potensi geothermal di Halmahera Barat, yang tengah dieksplorasi oleh PT Geo Dipa Energi (Persero).
Menurutnya, perusahaan yang berlokasi di Desa Idamdehe, Kecamatan Jailolo itu, merupakan proyek yang bisa mengaliri listrik pada kurang lebih 40.000 rumah tangga, apabila menggunakan daya listrik 1.300 VA per rumah tangga.
Selain itu, kata dia, adanya proyek geothermal dapat mempercepat peningkatan kapasitas listrik dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT).
“Isu tematik regional yang diangkat pada Torang Pe APBN Bulan Agustus 2023 adalah
ketimpangan fiskal vertikal, antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan