Hal ini kami lakukan sebagai salah satu alternatif guna memperoleh informasi pembanding sebagai petunjuk-petunjuk lain yang dapat ditindaklanjut.
Siapakah yang kami temui? Apa saja yang dibahas? Bagaimana petunjuk yang diberikan oleh para media gaib tersebut? Semuanya ditulis secara lengkap oleh Paul dalam pembahasan buku barunya yang diterbitkan pada bulan Juni lalu yang berjudul “Look Here, Sir, What a Curious Bird” (searching for Ali, Alfred Russel Wallace’s Faithful Campanion”.
Selain media gaib, publikasi media massa juga turut kami lakukan baik melalui media social (Facebook) dan pemberitaan media online maupun media cetak seperti surat kabar lokal (Malut Post) hingga gelaran-gelaran diskusi seperti workshop dan dialog publik yang kemudian dipublikasikan guna mendapat respon publik sehingga akan membantu upaya kami untuk menemukan titik terang dalam agenda penelitian kami mencari keturunan Ali. Beberapa kegiatan dialog publik yang kami lakukan bersama penulis (Paul Spencer) antara lain:
Pertama; Workshop bertajuk Jejak dan Warisan AR Wallace yang dilaksanakan pada tanggal 03 September 2019 di Muara Hotel, dengan menghadirkan para narasumber: Paul Whincup, Nicholas Hughes, Paul Spencer Sochaczewski; Kedua: Pameran bertajuk Jejak dan Warisan AR Wallace yang dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 7 September 2019 di Benteng Oranje; Ketiga, Workshop Mencari Keturunan Ali bersama Paul Spencer (penulis) pada tanggal 6 Maret 2020 di Museum Rempah-Rempah Kota Ternate; Keempat, Dialog yang dilaksanakan oleh komunitas Nusa Wallacea & Eco Enzyme Maluku Utara bertajuk Reinventing Wallace Line pada 08 September 2022 di Museum Rempah Kota Ternate dengan menghadirkan para narasumber: Paul Spencer Sochaczewski, Ishak Naser (ketua komunitas Eco Enzyme Maluku Utara), Ismit Alkatiri (Redaktur Malut Post); Kelima: Dialog Kebudayaan dan soft launching buku: The Quest For The Legendary House of Alfred Russel Wallace In Ternate bersama George Beccaloni (Wallace Fund).
Upaya mencari keturunan Ali terus kami lakukan hingga menemukannya kelak, termasuk pula upaya saya mengajak Paul Spencer Sochaczewski untuk memaparkan hasil penelitian kami pada Sarasehan Widi Coastal Festival 2023 pada Rabu (9/8) kemarin yang berlangsung di Sahid Bella Hotel Ternate, dan sebelumnya pula kami menemui Bapak Wali Kota Ternate Dr. Tauhid M Soleman sembari berdiskusi bersama beliau. Hal ini bukan semata soal keberlanjutan keturunan dari Ali melainkan akan sangat berarti bagi agenda-agenda konservasi dan ekologi yang gencar digalakkan. Bukan semata soal geneologis seorang Ali melainkan hal yang lebih utama adalah meneruskan spirit dan pengalaman Ali selama bersama AR Wallace baik dalam hal konservasi maupun sains terutama yang berkaitan dengan biodiversitas maupun keanekaragaman budaya yang menarik untuk digeluti.
Bagi pemerintah daerah kota Ternate, menemukan keturunan Ali adalah sebuah arti penting yang memiliki nilai kesejarahan tentunya karena dapat mengembangkan berbagai narasi sejarah hidup Ali sebagai tokoh penting dalam membantu keberhasilan AR Wallace untuk mengumpulkan ribuan specimen yang dijadikan sebagai bahan riset ilmu pengetahuan dunia. Dan tentunya pula hal tersebut akan ikut memperkuat narasi agung dan signifikansi value secara historis bagi kepentingan pembangunan bidang pariwisata dan ilmu pengetahuan. Terlebih lagi jika rencana pengusulan kota Ternate sebagai Heritage City ke UNESCO dimana kota Ternate tak hanya dikenal sebagai daerah asal rempah yang dalam perkembangannya telah menjadikan kota ini sebagai ruang hidup yang layak dan harmonis bagi komunitas internasional di masa lalu dan jejak pusakanya yang memukau di masa kini.
Tinggalkan Balasan