Tandaseru — Pedagang pasar rakyat CBD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, kembali mengeluhkan sepinya pembeli di pasar itu. Pedagang bahkan menyebut Pulau Morotai seperti kota mati.
“Morotai sudah seperti kota mati. Hari-hari pasar sunyi, pegawai bahkan honor so tara kelihatan ke pasar, kosong dobol. Tong mau buat apa lagi ini,” keluh Murni, salah satu pedagang, saat diwawancarai tandaseru.com, Sabtu (5/8).
Ia mengaku, lantara tidak ada pembeli sehingga dagangan ikan dan barito terus membusuk.
“Ikan terus membusuk, padahal harga sudah normal juga tarada pembeli,” katanya.
Murni mengungkapkan, sebagai pengusaha ia memberanikan diri keluarkan modal. Sebab itu demi kebutuhan biaya sekolah anaknya. Meski modal jutaan tak imbang dengan pemasukan, ia terus bertahan sebagai pedagang ikan di pasar CBD.
“Sehari kalau modal ikan dasar itu paling banyak Rp 500 ribu. Itu pun kalau pasar rame di hari Jumat saja. Kalau dulu zaman Rusli Sibua itu orang tinggal pesan, jadi per hari sampai Rp 3 juta,” paparnya.
Tinggalkan Balasan