Taufik dalam kesempatan itu menerima berbagai masukan dan secara terbuka berkomitmen untuk membangun Malut dari berbagai aspek.

Sebagai putra Malut di lingkaran kekuasaan, menurutnya, kebijakan nasional harus dibarengi dengan kapasitas SDM yang mumpuni untuk membangun daerah.

“Malut butuh strong leadership yang bebas dari konflik dan kepentingan. Ia juga harus berfokus pada pelayanan pada masyarakat,” kata Taufik.

Ia menambahkan, pembangunan sumber daya manusia adalah kunci. Apalagi Malut punya sumber daya alam yang banyak. Selama ini, Malut mengabaikan aspek ini sehingga ketersediaan lapangan kerja, misalnya, selalu didominasi orang luar.

Ia berharap ICMI akan jadi lokomotif memulai gerakan merestorasi pembangunan Malut.