Tandaseru — Sungguh miris kondisi pendidikan di Maluku Utara. Betapa tidak, hak guru yang setiap hari mengajar di sekolah setingkat SMA, tak kunjung dibayar berbulan-bulan.
Seperti terjadi di SMA Negeri 2 di ibu kota Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan, tepatnya di Desa Guruapin. Di sekolah ini ada 7 guru honorer belum menerima sepeser pun honor hak mereka sejak pertengahan 2022 lalu.
Hal ini terungkap saat gelaran reses yang dilaksanakan anggota DPRD Maluku Utara M Rahmi Husen yang juga Wakil Ketua DPRD di desa tersebut, Rabu (1/2) lalu. Para guru yang terdiri dari honorer P3K dan honorer daerah itu mengeluhkan nasib miris mereka usai reses dengan menggelar pertemuan khusus.
“Untuk P3K itu honornya belum dibayar selama 7 bulan. Sementara honorer daerah ada yang 5 bulan dan 4 bulan,” jelas Sahid M Alhadad, koordinator guru honorer yang menggelar pertemuan khusus dengan Rahmi di ruang rapat SMA Negeri 2.
Sekadar diketahui, para guru honorer itu rata-rata bertugas sudah 10 tahun dan belum juga diangkat menjadi PNS.
Tinggalkan Balasan