“Saya mendukung penuh rencana investasi BASF di Indonesia khususnya dalam mendukung pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik,” kata Bahlil melalui keterangan tertulis, Selasa malam (17/1).
Dia mengatakan, investasi tersebut sejalan dengan cita-cita pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pemain kendaraan listrik kelas dunia. Pabrik pemurnian tersebut akan didirikan di Maluku Utara di mana menjadi lokasi sumber bahan baku nikel.
“Kami di Kementerian Investasi/BKPM akan mengawal segala proses investasi BASF dari awal hingga akhir agar proyek ini bisa segera terlaksana” ujar Bahlil.
Rencananya, BASF akan bekerja sama dengan Eramet yang telah memiliki legalitas usaha atas nama PT Eramet Halmahera Nikel. Rencana investasi bersama BASF-Eramet yang diberi nama Proyek Sonic Bay berlokasi di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara.
Proyek ini merupakan pabrik pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach atau HPAL yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates atau MHP.
Tinggalkan Balasan