Menurutnya, dalam diskusi ada juga dibahas aspek sosiologis serta kebijakan pembangunan bisa jalan. Lalu soal sampah, barangka, dan tata lingkungan itu bisa disandarkan ke aspek sosiologis.
“Karena memang problem kota ini selain problem teknik juga problem sosiologis yang juga kita lakukan pendekatan secara kontinu,” katanya.
Sementara terkait peta kawasan daya dukung lahan mungkin lebih banyak dibicarakan dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah yang baru.
“Nah ini harus kita duduk bersama dengan seluruh lembaga PUPR, DLH, Pertanahan, kita mencoba boboti ini menjadi dokumen bisa sebagai acuan pemerintah kota ke depan sehingga pembangunan di kota ini sustainable ke depan dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia menegaskan, Ternate baik utara, tengah maupun selatan tingkat kepadatannya bermacam-macam. Ada kepadatan tinggi, sedang, dan rendah. Namun sebagian besar sudah melebihi kapasitas.
Tinggalkan Balasan