“Sambil menunjuk-nunjuk wajah saya dengan jari telunjuknya,” ujarnya.
Wawali dua periode itu menilai, kegaduhan ini muncul dipicu sikap Nurkholis yang dianggapnya tidak beretika dan kelewatan.
“Terutama saat yang bersangkutan dengan lantang dan provokatif menyebut kalimat tantangan mancia maku golofino ua dalam bahasa Ternate, yang bila diterjemahkan sesama manusia tidak saling takut satu sama lain. Saya kemudian merespon dengan berupaya untuk menutup mulut Nurkholis yang saya anggap keterlaluan, namun belum sempat telapak tangan saya menutup mulut Nurkholis, anggota Polres yang mengawal Nurkholis telah menghalangi tindakan saya, dan membawa saya keluar dari ruangan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,’’ imbuh Muhammad.
Ia menduga, Nurkholis sengaja memprovokasinya untuk melakukan hal-hal yang tidak patut dilakukan.
“Karena itu, narasi yang dibangun bahwa telah melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan kepada Nurkholis tidak berdasar sama sekali,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan