Tandaseru — Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara Adnan Wimbyarto menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 yang kuat di tahun 2021 memberikan sinyal positif prospek ekonomi di tahun 2022.
Pasalnya, berbagai proyeksi pertumbuhan menunjukkan angka yang positif.
Hal ini disampaikan Adnan dalam acara Media Briefing “Torang Pe APBN” edisi Februari 2022 Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara di Aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara di Ternate, Kamis (24/2).
Adnan menyampaikan, keberlanjutan tren pemulihan perekonomian Indonesia serta pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui berbagai program perlindungan sosial berdampak positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Pasca melewati puncak gelombang Covid-19 Delta, ekonomi mengalami penguatan di berbagai indikator.
Dari data yang dikeluarkan Kementerian Keuangan 3 hari lalu, Proyeksi pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2022 berada pada kisaran 4,5-5,2 persen (yoy) dan untuk tahunan diproyeksikan tumbuh pada kisaran 4,8-5,5 persen (yoy).
“Di Provinsi Maluku Utara pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh sebesar jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen. Indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN) mencapai 107,05 persen, dan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 105,94 persen. Angka ini berada di atas level optimis, tentu saja capaian yang diraih tidak terlepas dari instrumen APBN dan APBD dalam mengintervensi program dan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Adnan.
Adnan bilang, APBN tahun 2022 dirancang untuk tetap mengantisipasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, bersifat ekspansif untuk meneruskan fungsi countercyclical namun dengan tetap memperhatikan risiko dan pentingnya menjaga sustainabilitas fiskal dalam jangka menengah panjang. Di bulan Januari, APBN melanjutkan kinerja yang baik.
“Kinerja pendapatan wilayah Maluku Utara sampai dengan Januari 2022 mengalami kenaikan 14,1 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021. Penerimaan pajak sampai dengan 31 Januari 2022 mencapai Rp 127,45 miliar, realisasi penerimaan dari bea cukai sebesar Rp24,48 miliar, dan realisasi penerimaan PNBP dan hibah sebesar Rp12,72 miliar,” katanya.
Pada sisi belanja APBN, Adnan menjelaskan, realisasi belanja negara sampai dengan akhir Jarnuari 2022 di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp 1,07 triliun atau 7,86 persen dari targetnya. Angka ini jauh di atas realisasi nasional yang baru mencapai 4,7 persen target APBN.
Tinggalkan Balasan