Di tahun ini 2022 bulan Februari Puta Dino bisa tambil di ajang internasinol di New York City, Amerika Serikat. Itu semua semua dilakukan untuk membawa nama Tidore, meskipun Tidore dinilai belum memberikan apapun kepada pengembangan Puta Dino.
Selanjutnya, Sail Tidore juga perlu dipertanyakan dampaknya ke depan. Semisalnya keberlanjutan dari pasca Sail apa yang didapatkan. Masyarakat tentu menganalisis bagaimana pergerakan pemerintah itu sendiri. Seberapa jauh transparansi dari sisi anggaran, hingga konsep Sail yang harus menyentuh semua kalangan. Sail harus dibicarakan secara bersama, keterlibatan pemerintah, komunitas, pihak kesultanan, hingga akademisi seharusnya merespon kebijakan untuk disesuaikan dengan masa depan Tidore yang lebih baik.
Sail Tidore merupakan peluang besar untuk memajukan daerah, didukung dengan anggaran yang besar, tentu menguntukan secara ekonomi, tapi belum tentu masyarakat bisa menikmatinya.
Jangan sampai Sail Tidore lagi-lagi digaungkan dengan agenda 2024. Jika Sail Tidore pada akhirnya dipakai sebagai alat politik untuk keuntungan oknum tertentu, tentu ini bukan menjadi dasar berpikir yang sehat untuk kemajuan Kota Tidore ke depan. Sail Tidore adalah kepemilikan bersama melahirkan banyak entrepreneur di kota ini. Kalau itu dijadikan sebagai modal perputaran ekonomi maka keberhasilan kepemimpinan Wali Kota Capt. Ali Ibrahim patut kita banggakan.
Akan tetapi sebaliknya Sail Tidore hanya untuk mencari keuntungan semata, maka hajatan besar ini perlu kita curigai adalah bagian dari strategi untuk menyambut 2024. Ini hanya amatan penulis, belum tentu menjadi dasar pikir yang benar, namun arah dan tujuan sudah mulai dirasakan hari ini.
Tinggalkan Balasan