Tandaseru — 7 bulan berlalu sejak tiga warga dibantai di Hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara. Namun hingga hari ini, pelaku pembunuhan tiga petani itu belum berhasil ditangkap polisi.

Kondisi ini membuat ratusan warga Kecamatan Patani Timur, Halmahera Tengah, Kamis (28/10), memadati ruas jalan di Desa Masure, Peniti, dan Sakam.

Di antara mereka, terlihat ada yang menggunakan ikat kepala berwarna putih dan membawa parang serta tombak.

Kehadiran warga tersebut untuk menuntut pelaku pembunuhan Kali Gowonley segera diungkap pihak berwenang.

Warga Patani Timur memadati jalan raya menuntut pengungkapan pelaku pembunuhan tiga warga. (Istimewa)

Dahlan Taher, salah satu tokoh masyarakat mengatakan, kedatangan mereka bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, di mana dalam momentum tersebut warga meminta agar pihak kepolisian segera mengungkap pelaku pembunuhan yang terjadi Maret lalu.

“Dalam kasus pembunuhan ini menyebabkan tiga orang kehilangan nyawa, dan sudah memasuki 7 bulan pelaku pembunuhan belum terungkap,” ujar Dahlan yang juga ikut dalam rombongan aksi.

Akibatnya, kata Dahlan, warga Patani Timur yang notabenenya berprofesi sebagai petani hingga kini tidak berani berkebun karena takut pelaku pembunuhan masih berkeliaran di hutan.

“Mereka takut, dan sejak kasus ini terjadi warga tidak lagi pergi ke kebun karena terancam. Padahal hasil kebun adalah sumber pendapatan warga,” ungkapnya.