“Sampai dengan akhir September 2021 realisasi Dana PEN di Maluku Utara mencapai Rp 1,04 triliun dengan rincian Program Perlindungan Sosial Rp 674,22 miliar, Kesehatan Rp 38,69 miliar, Program Prioritas K/L Rp 260,12 miliar dan UMKM Rp 71,13 miliar,” papar Bayu.
Program Perlindungan Sosial di Maluku Utara terdiri atas Pemberian Sembako, Bansos Tunai, Program Keluarga Harapan, Kartu Prakerja dan Bantuan Langsung Tunai Desa.
Kartu PraKerja memiliki jumlah terbesar dengan nominal 292.502 juta. Sementara Bantuan Langsung Tunai membantu paling banyak penerima dengan 524.520 penerima dan bantuan sembako dengan 344.639 keluarga penerima manfaat.
Program padat karya di Maluku Utara terdiri atas Padat Karya PUPR, Padat Karya Kementan, Padat Karya Kemenhub dan Ketahanan Pangan Kementan. Padat Karya PUPR meupakan alokasi yang paling besar dengan pagu Rp 302.189 juta dan telah terealisasi 72,84 persen serta menyerap tenaga kerja orang 11.390 dan tenaga kerja harian 551.883.
“Penanganan kesehatan tetap menjadi prioritas pemerintah dalam menekan laju kenaikan kasus Covid-19 melalui percepatan pelaksanaan vaksinasi, percepatan pembayaran klaim dan insentif nakes,” imbuhnya.
Program penanganan kesehatan di Maluku Utara terdiri atas Klaim Pasien Covid-19 yang telah mencapai Rp 38.149 juta dari 556 pasien. Sedangkan, insentif tenaga kesehatan mencapai Rp 549 juta. Adapun Program Bantuan UMKM di Maluku Utara sampai dengan 30 September 2021 telah mencapai Rp 71.132 juta dengan menjangkau 59.277 pelaku usaha.
Di samping itu, pemerintah juga mendukung usaha UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ultra Mikro (UMI) kepada pelaku usaha. Dana sebesar Rp560 miliar telah diberikan kepada 13.610 debitur KUR sepanjang kuartal Ill Sedangkan penyaluran UMIi telah diberikan kepada 343 debitur dengan total dana sebesar Rp 1,39 miliar.
Tinggalkan Balasan