“Jadi setelah dilantik, Pak Wali Kota dan Pak Wakil langsung bekerja sama dengan Ikatan keluarga Disabilitas Maku Gawene Kota Ternate terkait dengan proses pendataan. Karena sejauh ini kita tidak punya data berapa banyak penyandang disabilitas. Tetapi alhamdulillah sudah dilakukan pendataan dan sudah selesai,” kata Rizal.
Pendataan yang dimaksud agar ke depan dalam penyusunan program maupun bantuan kepada penyandang disabilitas bisa tepat sasaran.
Selain itu, lanjut Rizal, di tahun 2022 ada beberapa program dan kegiatan yang pro terhadap disabilitas. Ada beberapa OPD yang telah diarahkan untuk pembangunan fasilitas pelayanan dasar berupa perbaikan fasilitas publik, perkantoran dan lainnya yang disediakan juga bagi penyandang disabilitas.
“Selain kantor pemerintah, instansi vertikal juga telah kami menyurat untuk mendukung program pemerintah menuju Kota Inklusif itu. Surat itu sudah dilayangkan beberapa waktu lalu, dengan bunyi meminta kepada seluruh instansi baik pemerintahan maupun vertikal agar menyiapkan fasilitas pendukung untuk penyandang disabilitas seperti lahan parkir, akses jalan masuk untuk disabilitas, serta pegawai yang mampu memberikan bahasa isyarat. Alhamdulillah sudah ada kantor yang sudah tindaklanjuti seperti KPKNL serta polres dan lainnya,” tegasnya.
Menurut Rizal, tahun 2022 ada pembangunan yang dilakukan berupa perbaikan pada ruang publik, pedestrian serta perkantoran yang ramah disabilitas, seperti penyediaan lahan parkir, akses di pedestrian, pegawai yang disiapkan untuk melayani orang berkebutuhan khusus serta infrastruktur lainnya.
“Tentu ini akan dilakukan secara bertahap, termasuk juga akan ada kerja sama dengan perusahaan besar di Maluku Utara untuk membuka akses kerja bagi penyandang disabilitas. Tentu kami berharap Ternate menuju Kota Inklusif ramah disabilitas tahun 2022 bisa segera terwujud,” imbuhnya.
Selain itu, mantan Kadisperkim Kota Ternate itu juga menyampaikan beberapa waktu lalu, Wali Kota telah mengeluarkan Surat Keputusan bagi sekolah-sekolah di Ternate yang ramah disabilitas, sekaligus mampu membuka akses bagi penyandang disabilitas untuk masuk ke sekolah tersebut.
Tinggalkan Balasan