Sekilas Info

Catatan 55 Tahun KAHMI: Memelihara Mata Rantai Keberpihakan

Herman Oesman. (Istimewa)

Karena itu, Acemoglu dan Robinson dalam karyanya membagi institusi politik dan institusi ekonomi dalam dua bentuk sederhana : institut politik dan ekonomi yang inklusif dan institut politik dan ekonomi yang ekstraktif. Keduanya berpendapat, hanya dalam suatu sistem politik yang inklusif kemakmuran dapat dicapai, sementara negara dengan institusi politik dan ekonomi yang ekstraktif cenderung miskin. Senada dengan Acemoglu dan Robinson, Zaryab Iqbal dan Harvey Starr dalam karya mereka State Failure in Modern World, juga menulis : "Sebagian analis memusatkan pada hilangnya kontrol pemerintah, keterlibatan pada konflik internal dan eksternal. Sementara yang lain memusatkan pada ketidakmampuan status berhadapan dengan kondisi sosial, terutama yang sangat miskin" (Iqbal dan Starr, 2016 : 13).

Di usia 55 tahun KAHMI, keberpihakan pada lingkungan dan institusi publik menjadi penting bagi KAHMI untuk diselamatkan. Kondisi lingkungan alam harus dijaga sebagai mata rantai dari memelihara kesinambungan kepemimpinan, yang biasanya mudah melahirkan praktik-praktik kejahatan akibat kekuasaan yang dimiliki. Lingkungan alam biasanya mudah menjadi daya tarik untuk terjadi pertukaran kepentingan. Dengan menjaga mata rantai keberpihakan, KAHMI setidaknya telah mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Selamat milad KAHMI, Yakin usaha sampai. (*)

Selanjutnya 1 2 3
Baca Selanjutnya Pendidikan dan Teknologi