Catatan 55 Tahun KAHMI: Memelihara Mata Rantai Keberpihakan

Oleh: Herman Oesman
(Pembelajar Sosiologi/Anggota Presidium MW KAHMI Maluku Utara)

______
SETIAP 17 September bagi alumni HMI yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI) merupakan hari yang bersejarah. Karena tepat pada tanggal tersebut, KAHMI merayakan makna kelahirannya. Merefleksi kembali apa yang telah dicapai dan belum digapai KAHMI.

Untuk tahun 2021 ini, di usia 55 tahun, KAHMI berada di antara derap langkah yang makin tegar dan deru memilukan pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Memaknai 55 tahun usianya, KAHMI pun mengusung tema : Pulihkan Kesehatan, Bangkitkan Ekonomi, dan Wujudkan Keadilan Sosial.

Sebagai pelanjut dan pewaris misi HMI, KAHMI tentu mengemban tugas teramat berat. Mewujudkan tujuan : “Bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.” Misi kesejarahan ini mengandung nilai-nilai integritas, moralitas, dan kepercayaan (trust) yang setiap saat harus menjadi nafas dan ruh bagi setiap alumni HMI di manapun dan kapan pun dia berada tatkala diberikan amanah, dengan tetap konsisten menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman, independen, kemodernan, kebangsaan, dan kecendekiaan.

Sekalipun perjalanan KAHMI selama ini mengalami diskontinuitas, terutama di berbagai wilayah dan daerah, namun misi sejarah kosmopolitan alumni HMI justru mengalami kontinuitas yang tak pernah usai. Nilai kaderisasi sebagai “jantung institusi” harus terus berkembang dan dikembangkan. Di manapun dan kapanpun setiap alumni HMI wajib hukumnya menghidupkan kaderisasi, meniupkan semangat dan nafas misi HMI guna pencapaian tujuan sebagaimana yang disebutkan di atas.

Atas dasar tanggung jawab mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT, maka KAHMI tak sekadar sebagai institusi atau paguyuban untuk kangen-kangenan semata. Justru KAHMI mengemban peran, fungsi, dan tugas yang maha berat. Dalam konteks itulah, peran KAHMI setidaknya mengandung dua makna : Pertama, meneguhkan misi sejarah HMI melalui pelibatan dan peleburan gagasan terhadap berbagai persoalan kemasyarakatan yang tengah menerpa ummat dan bangsa secara solid dan solutif. Kedua, melanjutkan misi ke-HMI-an dalam berbagai bidang kehidupan, yakni demi kemaslahatan bangsa. Tugas mulia mewujudkan misi HMI bukan persoalan mudah.