Tandaseru — Sejumlah gerai isi ulang oksigen di Kota Ternate, Maluku Utara, meraup untung besar dari hampir ratusan pengisian oksigen setiap harinya selama pandemi Covid-19.
Pendapatan mereka bahkan lebih dari dua kali lipat sebelum masa pandemi karena isi ulang oksigen untuk keperluan medis tak henti kedatangan pelanggan.
Sebagian besar oksigen dipesan untuk kebutuhan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasan Boesoirie Ternate.
“Sebelum corona itu hanya sekitar 10 sampai 20 tabung satu hari, tapi sekarang itu sampai 50-80 tabung,” ujar Umar Bajo, karyawan Mulox Ygen di Kelurahan Bastiong Karance, Kecamatan Ternate Selatan, Senin (26/7).
Menurut Umar, tingginya pesanan isi ulang oksigen membuat omzet dalam usaha tersebut ikut meningkat. Meski begitu, harganya tidak berubah sebagaimana harga sebelum pandemi.
“Kalau yang 6 meter kubik itu Rp 250 ribu. Itu harganya,” kata dia.
Selain untuk kebutuhan di RSUD dr Chasan Boesorie, ada juga pesanan dari rumah sakit lainnya di Kota Ternate dan berbagai daerah di Maluku Utara. Begitu juga pesanan isi ulang untuk perusahaan tambang.
“Itu sana yang baru masuk dari rumah sakit di Bacan (Halmahera Selatan) ada 21 tabung itu,” kata Umar seraya menunjuk jejeran tabung ukuran 6 meter kubik berwarna biru.
Untuk di Kota Ternate sendiri, lanjut dia, hanya ada dua tempat isi ulang oksigen. Satunya lagi ada di Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan, milik PT Aneka Gas.
Peningkatan pesanan isi ulang tabung oksigen untuk medis juga diakui PT Aneka Gas.
“Sebelum pandemi itu penjualan gas (oksigen) medis per hari rata-rata 17-18 botol. Saat pandemi penjualan gas medis per hari rata rata 75 botol,” terang Adi Prasetyo, Staf Akuntansi PT Aneka Gas.
Tinggalkan Balasan