Sekolah Teori dan Metodologi Puskamik IAIN Ternate
Peran Besar Pesantren ala Ternate Jawab Tantangan Modernisasi Zaman
Tandaseru -- Pusat Kajian Masyarakat Islam Kepulauan (Puskamik) Institut Agama Islam Negeri Ternate, Maluku Utara, kembali menggelar Sekolah Teori dan Metodologi (Seriologi), Rabu (16/6). Seriologi kali ini diisi Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman selaku narasumber.
Wali Kota membawakan pemaparan berjudul “Membangun Entitas Pesantren ala Ternate (Pangaji)”.
Dalam paparannya, ia menyatakan Islam di Ternate telah menjadi landasan dan benteng utama dalam membentuk karakter kemanusiaan. Karakter masyarakat kota yang heterogen harus mampu memperkuat landasan akhlak dan karakteristik masyarakat yang beragama.
“Selaku masyarakat yang mayoritas Islam, Ternate harus menjaga dan menumbuhkembangkan pendidikan Islam yang berkarakter secara non formal, khususnya karakter wilayah kepulauan sebagai identitas,” tuturnya.
Pangaji sebagai nonako diri (pengenalan diri), sambungnya, adalah konsep pendidikan Islam non formal yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Sebagai bentuk konsep besar pendidikan Islam, pangaji nonako diri harus mampu menjadi kebijakan Pemerintah Kota ke depan dalam menjawab berbagai tantangan modernisasi yang begitu kuat,” ujar Tauhid.
Selain itu, kata Wali Kota, pangaji diharapkan menjadi sebuah program yang nantinya dapat menjawab tantangan zaman. Caranya adalah dengan merevitalisasi pangaji-pangaji yang telah ada di Kota Ternate, dan menjadi wisata religi dengan karakter masyarakat Islam kepulauan.
“Konsep pangaji nonako diri hendaknya menjadi identitas masyarakat Islam kepulauan di Kota Ternate, karena sejarah masuk Islam di Ternate membuktikan bahwa penyebaran misi keislaman lewat kepulauan atau pesisir,” terangnya.
Komentar