Cara membangun integritas dalam insersi dan tata kelola PAK, Aida menjelaskan, dapat dilakukan dengan penanaman 9 nilai antikorupsi. Menurutnya, peran pimpinan perguruan tinggi menjadi hal yang sentral. Pimpinan perguruan tinggi harus menjadi teladan bagi mahasiswa dengan memberikan contoh yang baik dalam kesehariannya di kampus.

“Sebab, apapun program yang dilakukan, mahasiswa bercermin pada pimpinannya,” tegas Aida.

Pimpinan, sambung Aida, juga harus memelopori tata kelola Kampus, yang meliputi di antaranya praktik terkait pengelolaan anggaran, rekrutmen, rotasi, mutasi, SOP perkuliahan, penelitian, dan sebagainya.

Sedangkan untuk implementasi PAK pada perguruan tinggi, Aida menyampaikan, ada dua pilihan yang dapat dilakukan kampus, yaitu dalam bentuk insersi atau mata kuliah tunggal. Selain itu, sambung Aida, PAK juga dapat dilakukan dalam wujud kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, pusat studi atau program akademis lain.

Sementara itu, dalam sambutannya Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendorong perguruan tinggi membangun integritas kampus sebagai wujud peran serta kampus dalam pembangunan karakter bangsa.

“Kita wujudkan perguruan tinggi kita sebagai zona-zona integritas sehingga menjadi contoh bagi generasi muda sebagai penerus bangsa,” pesan Nizam.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Selain hadir secara luring, kegiatan juga diikuti oleh 186 pimpinan perguruan tinggi swasta di bawah beberapa wilayah LLDIKTI.