“Ikan dasar merah biasanya Rp 60 ribu per kilo naik menjadi Rp 120 ribu. Ikan malalugis biasanya 12 sampe 20 ekor Rp 20 ribu, sekarang 5 ekor Rp 20 ribu,” paparnya.

Ia menuturkan, kenaikan harga ikan di pasar ini membuat warga mengeluh.

“Tapi apa daya kami penjual ikan tidak bisa mengelak karena kenyataan harga ikan mahal bukan kemauan pedagang, tapi kondisi cuaca,” terangnya.

“Contoh ikan malalugis biasanya 1 ember cat ukuran 20 kilogram itu kita beli Rp 200 ribu, sekarang 1 ember sudah Rp 500 ribu kita ambil di nelayan,” tambah Anto.

Ikan cakalang asap di Pasar Rakyat Gotalamo II Morotai. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

Saat ini, kata dia, sebagian besar meja penjual ikan kosong sebab stok ikan dari nelayan belum masuk.

“Kami hanya harapkan agar cuaca cepat membaik supaya harga ikan kembali normal. Apalagi di bulan puasa banyak masyarakat punya kebutuhan,” pungkas Anto.

Wanti, pedagang ikan asap menuturkan, ikan yang dijualnya saat ini pun ikut naik karena kondisi cuaca.

“Biasanya ikan fufu ini harganya cuma Rp 25 ribu, sekarang satu ekor Rp 100 ribu. Kalau dijual sebelahnya (separuh, red) Rp 50 ribu,” tandas Wanti.