Akan tetapi, karena waktu pendaftaran kembali diperpanjang, ia memilih menarik berkasnya dan kembali mendaftarkan diri di desa lain.

Selain itu, Aswin mengakui, ada juga kelalaian panitia lantaran sibuk dengan verifikasi, sehingga nama Safrul sebagai bakal cakades di Desa Waisakai tidak dihapus.

“Yang nama di dua desa itu kan mulai buka pendaftatan dari tanggal 5 sampai 15. Nah, dia (Safrul) kan mendaftar di Desa Waisakai. Setelah daftar di Desa Waisakai itu dibuka kembali 4 hari pendaftaran. Di empat hari itu, dia menarik berkasnya dari Desa Waisakai, dan kemudian mendaftar di Modapia,” beber Aswin.

Aswin lantas beralasan, nama Safrul tidak terhapus sebagai bakal cakades di Desa Waisakai lantaran panitia Pilkades di kabupaten sudah fokus pada proses verifikasi berkas seluruh bakal cakades sehingga lupa menghapusnya.

“Karena kesibukan dan lainnya, nama itu lupa dicoret maka terlampir di pengumuman. Jadi nanti dicoret, ditarik kembali untuk didaftarkan di Modapia, karena berkas yang masuk di Modapia,” kata Aswin.

Selain mengaku lupa karena sibuk, Aswin juga mengungkapkan, nama Safrul yang terdaftar di dua desa ini awalnya dikira sebagai dua orang yang berbeda.

“Kami kemarin kira nama sama, tapi orang yang berbeda. Tapi padahal cek setelah pengumuman, ternyata sama. Akhirnya sudah terlanjur diumumkan,” tandasnya.