Tandaseru — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Sukri H. Rauf menilai Bupati Benny Laos dan Wakil Bupati Asrun Padoma gagal membangun Morotai.

Sukri dalam keterangan tertulisnya menyatakan, Benny-Asrun mengusung program prioritas penyediaan 5.000 lapangan kerja. Program ini selalu digaungkan pada masa kampanye 2016 lalu.

Namun sejauh ini, lapangan kerja yang dijanjikan belum tampak.

“Bahkan realitasnya warga Morotai banyak berpindah penduduk untuk bekerja di PT IWIP, Halmahera Tengah, sebab di Morotai sulit mendapatkan pekerjaan,” ujarnya, Senin (22/3).

Hal ini, kata Sukri, juga diperparah dengan dirumahkannya tenaga kontrak daerah (TKD).

“Kepemimpinan Benny-Asrun tersisa 1 tahun, tapi keduanya belum mampu merealisasikan visi misi yang dijanjikan kepada masyarakat di masa kampanye itu. Pada 2020 sekitar 2.000 warga pindah domisili untuk bekerja di luar daerah, lalu pada 2021 sekitar 1.000 TKD dirumahkan dan kehilangan pekerjaannya,” ucapnya.

Ia juga menyentil pemangkasan tunjangan kinerja PNS dan berbagai tunjangan DPRD. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan kegagalan Pemerintah di bawah pimpinan Benny-Asrun dalam mengelola anggaran.

“Karena itu DPC Gerindra menilai Benny-Asrun gagal,” tandasnya.