Tandaseru — Kepala Desa Labi-labi Kecamatan Wasile Utara, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, dituntut warganya segera menuntaskan pekerjaan terkait penggunaan Dana Desa (DD) tahun 2020. Pasalnya, sejumlah program fisik yang menggunakan anggaran DD 2020 dinyatakan tidak tuntas hingga kini.

Salah satu warga Labi-labi, Aprisal Kolong kepada tandaseru.com mengungkapkan, total DD 2020 berkisar kurang lebih sebesar Rp 1,4 miliar. Sebagian anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan rumah layak huni sebanyak empat unit dengan total anggaran sekitar Rp 188 juta.

Lalu ada pula ganti rugi penebangan pohon kelapa sebesar Rp 33,7 juta dan pengadaan mesin pemotong kayu kecil untuk 40 warga senilai Rp 97,4 juta.

“Pembangunan rumah layak huni belum selesaikan 100%. Hanya satu unit saja yang sudah 100%. Sementara dana ganti rugi penebangan pohon kelapa dan pengadaan mesin pemotong kayu kecil pun juga belum direalisasikan,” ungkap Aprisal, Sabtu (27/2).

Hasil koordinasi dengan Sekretaris Desa, sambungnya, anggaran sudah dicairkan untuk pekerjaan fisik, sementara yang belum direalisasikan sebesar Rp 131,1 juta.

Aprisal bilang, hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap Pj Kades Labi-Labi yang juga Bendahara Kecamatan Wasile Utara.

“Apalagi sudah hampir setahun ini yang bersangkutan tidak lagi berkantor. Jadi kami hanya menginginkan agar Pj Kades secepatnya merealisasikan sejumlah program yang  belum selesai, karena saat ini sudah masuk pada bulan Maret tahun 2021,” tegasnya.

Aprisal juga meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Inspektorat meninjau progres pekerjaan di lapangan. Pasalnya, Badan Permusyawaratan Desa Labi-labi telah menyurat ke Pj Kades namun hingga tuntutan masyarakat untuk penyelesaian program belum diwujudkan.

Pj Kades Labi-Labi, Maskelon Totomo yang dikonfirmasi meminta langsung ditanyakan ke tukang bangunan soal selesai tidaknya pembangunan rumah layak huni. Sedangkan terkait ganti rugu penebangan pohon dan lainnya, ia meminta ditanyakan ke Sekdes.

“Nanti saya tanyakan di Sekdes dulu baru kasih kabar. Jadi hal ini (kecurigaan, red) sudah biasa sudah, karena tong datang pasti ada yang tidak senang,” ucapnya.