Sekilas Info

Ternate Peringkat Pertama Kasus Kekerasan Seksual di Maluku Utara

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Istimewa)

Tandaseru -- Kota Ternate menduduki peringkat pertama kabupaten/kota dengan tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan tertinggi di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2020.

Sepanjang tahun tersebut, ada 54 perempuan dan anak di Ternate yang menjadi korban kekerasan yang dicatat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Malut. Bahkan 5 diantaranya merupakan korban trafficking atau perdagangan orang. Sementara kekerasan seksual sebanyak 12 kasus, dan menjadi yang tertinggi di Malut.

Kepala DP3A Malut Musrifah Alhadar mengungkapkan, kekerasan yang dilaporkan ke DP3A terdiri atas kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, perdagangan orang, penelantaran, dan kekerasan bentuk lainnya. Setelah Ternate, Kabupaten Halmahera Barat berada di peringkat kedua kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tertinggi di Malut.

“Di Halbar sepanjang 2020 ada 23 korban kekerasan yang melapor ke DP3A setempat. Lalu disusul Halmahera Utara 17 kasus, Kepulauan Sula 14 kasus, Halmahera Timur 14 kasus, Halmahera Selatan 10 kasus, Kota Tidore Kepulauan 4 kasus, Pulau Morotai 4 kasus, Halmahera Tengah 3 kasus, dan Pulau Taliabu 1 kasus. Total ada 144 korban kekerasan di Malut pada 2020,” ungkap Musrifah saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/1).

Diantara beragam jenis kekerasan tersebut, kekerasan seksual paling sering terjadi dengan jumlah 48 korban. Lalu kekerasan fisik menimpa 36 korban, kekerasan lainnya 32 korban, dan kekerasan psikis 31 korban.

Sementara lokasi kekerasan paling banyak terjadi di dalam rumah tangga dengan 75 kasus. Lokasi lainnya 53 kasus dan fasilitas umum 13 kasus.

“Yang paling tinggi memang kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Bahkan pada awal 2021 ini kami sudah mendapat laporan soal kekerasan seksual terhadap anak 6 tahun di Halbar, di Loloda,” aku Musrifah.

Dalam kasus tersebut, pelaku merupakan kerabat korban. Pelaku juga sempat melarikan diri ke Halmahera Utara.

“Tapi terakhir saya dapat info dari Kepala DP3A Halbar, pelaku katanya sudah diamankan ke Mapolres. Jadi kami akan kawal prosesnya hingga tuntas,” tegasnya.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Tim
Editor: Sahril Abdullah