Tandaseru — Pemerintah Desa Pigaraja Kecamatan Bacan Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara Jumat (6/11) bertandang ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Khairun Ternate. Kedatangan Pemdes Pigaraja ini dalam rangka penandatanganan naskah kerja sama pembangunan desa.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut atas kunjungan FIB sebelumnya ke Desa Pigaraja. Dalam kunjungan sepekam itu, FIB melihat adanya beberapa peluang kerja sama untuk mengelola desa sesuai kewenangan dan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak.
Kepala Desa Pigaraja Arisno Dewa Putu di sela-sela pertemuan itu mengaku bangga dan senang dengan kerja sama ini. Dia bilang, respons masyarakat saat kunjungan FIB ke Desa Pigaraja sangat positif.

“Selama ini kami belum pernah bekerjasama dengan pihak lain, apalagi pihak universitas. Perlu diketahui bahwa potensi alam di Desa Pigaraja cukup tinggi. Potensi perikanan dan pertanian misalnya relatif beragam. Namun, potensi ini tidak terkelola secara optimal karena wawasan dan sumberdaya manusia desa yang masih terbatas olehnya itu pada prinsipnya pemerintah dan masyarakat Desa Pigaraja mendukung kerja sama ini,” tuturnya.
Dekan FIB Drs Fachmi Alhadar, M.Hum., menyampaikan komitmennya untuk ikut berpartisipasi dalam membangun Pigaraja. Dengan beberapa program studi yang ada di FIB, Fachmi optimistis dapat berkontribusi dalam pembangunan Pigaraja ke depan.
Penandatanganan naskah kerja sama itu disambut baik oleh pihak Universitas yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Dr. Syawal Abdulajid, M.Hum., dan Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjamin Mutu Dr. M. Ridha Ajam.
Warek Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Dr. Syawal Abdulajid, M.Hum., usai penandatanganan naskah kerjabsama itu mengatakan, pihak Universitas memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Pigaraja. Menurut Syawal, Desa Pigaraja memiliki kekayaan budaya yang penting untuk dikelola, selain potensi alam perlu adanya perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam di sana. Termasuk hal penting yang dikemukakan oleh Syawal Abdulajid adalah roadmap pengembangan Desa Pigaraja.

Hal senada disampaikan Kepala LP3M Unkhair Dr. M. Ridha Ajam yang juga pengajar di FIB. Menurut Ridha, kerja sama tersebut didukung juga mudahnya akses desa dari Ternate. Hanya dengan biaya Rp 20.000 saja sudah bisa sampai ke Pigaraja.
Hal tersebut disampaikan Ridha sesuai amatan dirinya yang ikut serta saat kunjungan ke lokasi sembari menilik banyak kesan pada sumberdaya desa yang melimpah, sehingga perlu dikelola agar bermanfaat secara ekonomi dan tetap lestari dari sisi lingkungan. Ridha juga menekankan perlunya desa memiliki data yang akurat agar bisa merancang program dengan tepat.
“Potensi pariwisata di Pigaraja perlu dikelola dengan baik, mulai dari pelatihan pariwisata hingga penyadaran masyarakat tentang manfaat pengembangan kepariwisataan di Pigaraja. Kuliner lokal di sana yang dikenal dengan ‘kokomane’ dapat juga digiatkan lagi sebagai budaya makanan sekaligus menjadi identitas jati diri masyarakat desa,” ucap Ridha dalam sambutannya.
Tinggalkan Balasan