Sekilas Info

Dituding Punya Ilmu Santet, Satu Keluarga di Halut Nyaris Dihabisi Warga

Kediaman Flantien dan Dominggas yang dibakar massa lantaran dituding memiliki ilmu hitam. (Istimewa)

Tandaseru -- Satu keluarga di Desa Duma, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara terpaksa melarikan diri dari desanya. Pasalnya, warga setempat menyerang keluarga ini lantaran dituding memiliki ilmu hitam.

Kapolres Hamahera Utara (Halut), AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso melalui Kasubag Humas, Iptu Mansur Basing menyatakan, adalah keluarga Flantien Moreng dan Dominggas Sumtaki yang dituding memiliki ilmu santet. Ini setelah pada 25 Juli lalu salah satu warga Duma, Wen Moreng meninggal dunia dengan penyebab yang dinilai tak wajar.

Wen tak lain adalah ponakan Flantien. Keluarga Wen lantas menyerang keluarga Flantien.

"Kronologis awal, keduanya pernah cekcok tentang masalah pohon kelapa. Pengakuan dari Flantien bahwa pada 4 Juli 2020, dirinya saat itu baru pulang dari kebun dengan anaknya. Sesampainya di di Desa Duma, Wen Moreng yang dalam keadaan mabuk menahan dirinya dan menuduhnya telah mengambil buah kelapa Wen Moreng," jelas Mansur.

Mansur bilang, persoalan cekcok antara ponakan dan paman ini pun sampai di kantor desa untuk diselesaikan kepala desa setempat. Hingga pada 14 Juli kemarin, para perangkat desa langsung turun ke lokasi tanah sengketa tersebut guna melakukan pengukuran dan telah dipasang patok sebagai batas areal lahan masing-masing.

"Keduanya juga sudah berjabat tangan, karena telah diselesaikan secara kekeluargaan," jabarnya.

Pada 25 Juli kemarin, Wen mabuk dan jatuh sakit. Ketika dilarikan ke Puskesmas Galela, ia tak sempat ditolong petugas medis dan meninggal dunia.

"Kematian Wen kemudian dituding lantaran terkena santet Flantien. Akibatnya, keluarga Wen merasa tidak puas dan mencoba melakukan pembunuhan terhadap Flantien dan Dominggas," terang Mansur.

Dia menambahkan, puncak kemarahan keluarga Wen Moreng terjadi pada Senin (3/8) sekitar pukul 04.30 dini hari. Mereka menyerang dan membakar rumah Flantien dan Dominggas.

Beruntung, anggota piket Polsek Galela yang mendapat informasi langsung turun ke TKP dan mengamankan Flantien, Dominggas serta anak-anak mereka.

"Kerugian material kurang lebih Rp 100 juta. Keluarga Flantien saat ini masih mengamankan diri di Polsek Galela, kemudian kasus ini masih dilakukan pengembangan untuk mengungkap para pelaku," tutupnya.

Penulis: Al
Editor: Ika FR