Tandaseru — Manajemen PT Antam Tbk mengklarifikasi jumlah karyawan perusahaan tambang tersebut yang terpapar Covid-19. Dalam klarifikasinya, Antam menyatakan jumlah karyawan positif yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Utara sebelumnya sudah termasuk puluhan warga Haltim yang ikut diperiksa spesimennya.
Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary PT Antam, Kunto Hendrapawoko dalam rilis yang diterima tandaseru.com memaparkan, pada periode 19-22 Juni 2020 PT Antam melakukan rapid test kepada 946 orang di wilayah Maba dan Kota Maba, Halmahera Timur. Hasilnya, 856 orang dinyatakan non reaktif sedangkan 90 orang lainnya reaktif.
“Menindaklanjuti hasil rapid test tersebut, selanjutnya dilakukan swab test kepada 90 orang reaktif ditambah 91 orang dari hasil tracing di masyarakat, sehingga total yang dilakukan swab test adalah 181 orang,” terang Kunto, Kamis (2/7).
Berdasarkan hasil uji spesimen, 123 orang dinyatakan negatif, sementara 54 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasarkan penelusuran hasil uji rapid dan swab, kata Kunto, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Haltim dapat mengetahui pola penyebaran Covid-19 di wilayah Kecamatan Maba.
Dari 54 orang yang positif corona tersebut, 27 diantaranya adalah anggota masyarakat, 15 orang lainnya mitra kerja dan 12 diantaranya adalah karyawan Antam.
“Menindaklanjuti hal tersebut, Antam bersinergi dengas Gugus Tugas Halmahera Timur segera melakukan penanganan lebih lanjut diantaranya isolasi sesuai dengan prosedur yang berlaku,” sambung Kunto.
PT Antam juga terlibat aktif dalam upaya penanganan penyebaran Covid-19 di Haltim. Yakni dengan bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung pemutusan rantai penyebaran melalui langkah preventif uji rapid dan swab kepada masyarakat.
“Sejak pandemi Covid-19 meluas di Indonesia, PT Antam berkomitmen memastikan kegiatan operasional seluruh unit bisnis tetap berjalan untuk mempertahankan kegiatan operasional sebagai upaya mengurangi dampak ekonomi di sekitar wilayah Perusahaan. Perusahaan menjalankan protokol kesehatan dan kesiapsiagaan Holding Industri Pertambangan-MIND ID secara ketat di area kerja tambang dan pabrik mulai dari penggunaan masker, physical distancing, hingga cek suhu sebelum bekerja,” papar Kunto.
Antam juga bersinergi dengan pemangku kepentingan dalam melakukan penanganan pandemi, mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, pemberian bantuan portable handwash, APD untuk tenaga medis dan bantuan bahan makanan pokok.
“Tercatat pada periode April-Mei 2020, Antam merealisasikan total Rp 7,5 miliar bantuan penanganan Covid-19 di Indonesia. Di Haltim, Perusahaan merealisasikan total Rp 1 miliar untuk penanganan Covid-19,” imbuh Kunto.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, dr. Alwia Assagaf dalam konferensi pers Kamis (2/7) mengakui telah menerima klarifikasi dari Antam terkait status karyawannya. Alwia bilang, begitu ada kasus positif di lingkungan perusahaan, Antam langsung bergerak melakukan rapid test.
“Karena sebagian karyawan mereka juga tinggal di desa, di luar dari lingkungan Antam, sehingga menurut analisis mereka ada kontaknya dengan dua pasien positif yang meninggal di Haltim. Kemudian mereka lakukan rapid test terhadap karyawan dan fasilitasi juga rapid test untuk masyarakat,” ungkap Alwia di Hotel Sahid Bela Ternate sembari mengapresiasi upaya Antam dalam pencegahan penularan Covid-19 di Haltim.
Tinggalkan Balasan