Tandaseru — Puluhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Ternate, Maluku Utara saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah. Pasalnya, tempat karantina yang disediakan Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Malut telah penuh.

Berdasarkan data per 24 Juni 2020 yang diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ternate, dr. Muhammad Sagaf, tercatat adanya penambahan 32 pasien positif. Dari jumlah itu, 29 pasien menjalani isolasi di rumah masing-masing. Termasuk ketua DPRD Maluku Utara, Kuntu Daud, dan anggota DPRD Safi Pauwah yang juga diketahui melakukan isolasi di rumahnya.

Muhammad Sagaf mengatakan, kebijakan isolasi mandiri terhadap pasien positif disebabkan sudah penuhnya tempat karantina.

“Sebenarnya untuk pasien yang positif kita sediakan tempat untuk karantina. Akan tetapi kondisi dua lokasi karantina ini sudah penuh. Mau tidak mau kita ambil langkah lakukan isolasi mandiri dengan protokol Covid-19,” kata Sagaf saat konferensi pers, Kamis (25/6).

Dari 29 pasien yang terkonfirmasi positif pada 24 Juni 2020 itu dan sedang mengisolasi diri di rumah, 10 di antaranya adalah mereka yang melakukan swab test secara mandiri di klinik Prodia.

Sagaf bilang, Hotel Vellya dan Dragon saat ini hanya dihuni oleh pasien positif. Untuk pasien reaktif rapid test, kata dia, semuanya menjalani isolasi di rumah.

“Awalnya digabung pasien positif dan reaktif di satu gedung, namun karena positif semakin banyak jadi yang reaktif hanya diisolasi di rumah sambil mengikuti protokol kesehatan,” tuturnya.

Saat ini, lanjut dia, terdapat 16 pasien di Hotel Vellya. Sebelumnya di sana ada 18 pasien namun karena dua pasien telah dinyatakan sembuh sehingga sudah dipulangkan. Sedangkan sebanyak 27 pasien dikarantina di Hotel Dragon.

“Jadi begitu ada yang sembuh, kita akan segera ganti (dengan pasien positif yang isolasi di rumah). Biasanya kita bersihkan (kamar) satu hari, besoknya baru kita masukkan (pasien),” tandasnya.

Sebelumnya pada Selasa (23/6), Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabesy mengatakan, tercatat ada 36 pasien positif corona yang menjalani isolasi mandiri. Jika ditambahkan dengan data tanggal 24 Juni, maka total pasien positif yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 65 orang.

Menurut Nurbaity, para pasien ini terus dipantau oleh Satgas Kelurahan yang di dalamnya terdapat juga petugas medis. Selain dilarang ke luar rumah, mereka juga diwajibkan memakai masker, mencuci tangan setiap 3 jam, dan menerapkan jaga jarak dengan penghuni rumah lainnya.

“Nanti dilihat, kalau ada gejala segera dirujuk ke puskesmas. Saat diperiksa kalau memang menurut dokter masih bisa di rumah, ya di rumah saja, kami kasih obat. Kalau obat tidak mempan baru dibawa ke rumah sakit,” terangnya.