Tandaseru — Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Mubin A. Wahid menyesalkan sikap Pemerintah Kota Ternate yang enggan merealisasikan anggaran untuk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Padahal, plotting anggaran untuk UMKM terbilang kecil dibandingkan seluruh alokasi anggaran penanganan dampak Covid-19 Ternate.

Mubin A. Wahid mengungkapkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate telah mengambil langkah-langkah untuk memberdayakan IKM-UMKM dengan memberikan pinjaman dari CSR Pertamina Papua. Pinjaman dengan bunga 3 persen itu diberikan untuk 64 IKM-UMKM dengan total anggaran Rp 1,5 miliar.

“Jadi ini sudah berjalan selama tiga tahun. Dalam masa pandemi katanya Ternate tidak dapat, tetapi ternyata dapat,” katanya, Selasa (23/6).

Mubin bilang, Disperindag melalui bidang usahanya, Taranoate, menghimpun IKM penghasil produk olahan kue dengan jangka waktu terbatas dan memasarkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Cuma disayangkan, ketika mereka mengajukan anggaran sebesar Rp 200 juta dan disetujui sebesar Rp 100 juta ke Pemerintah Kota Ternate, dengan harapan untuk memberdayakan ibu-ibu pengelola produk kue dan sebagainya, ternyata Gugus Tugas hanya membeli sekali dengan harga Rp 5 juta selama beberapa bulan ini. Terus Rp 95 jutanya ini kemana?” kata Mubin mempertanyakan.

“Sampai saat ini skema pemerintah terkait dengan pencegahan dampak Covid-19 ini tidak jelas,” katanya dengan nada tinggi.

Mubin menambahkan, Taranoate juga telah bekerjasama dengan perbankan yakni BNI dan Bank Indonesia untuk memberikan keringanan angsuran IKM selama 1 tahun.

“Mereka lebih protek lagi binaan IKM untuk memberikan keringanan sampi tahun 2021 baru mereka memulai pencicilan,” jelasnya.

Selain itu, IKM juga bekerjasama dengan Ikatan Pengusaha Muslim Indonesai untuk menyuplai produk lokal IKM dan disalurkan ke posko Gugus Tugas nasional.

“Jadi ada empat prodak yaitu ikan ngafi garu kecap, sambal roa, garam pati dan udang ebi yang sudah dipesan sebanyak 11 ribu paket dengan nilai omsetnya Rp 200 juta,” tandas Mubin.