Tandaseru — R. Graal Taliawo menjalankan fungsi representasi sebagai perwakilan Maluku Utara untuk memfasilitasi warga/pemerintah daerah mengakses program Pemerintah Pusat. Anggota DPD-RI dari Maluku Utara ini menjembatani warga untuk dapat bibit pohon atau buah gratis dari BPDAS Akemalamo.
“Beberapa waktu lalu saya rapat kerja dengan Kementerian Kehutanan di Jakarta. Kami ada membahas tentang ekosistem mangrove dan peremajaan pohon di hutan, juga sebagai upaya untuk mendukung swasembada pangan. Saya langsung ajukan Maluku Utara untuk bisa akses bibit pohon,” jelas Graal.
Penanaman Bibit Bersama
Ada banyak bibit yang bisa langsung diakses oleh warga Maluku Utara dengan syarat tidak untuk diperjualbelikan. Mulai dari bibit pohon seperti gosale, mangrove, ketapang kencana, dan lainnya juga bibit buah meliputi pala, kenari, matoa, dan lainnya.

Kata anggota Komite II DPD-RI ini, “Beberapa bulan lalu kita fasilitasi banyak desa di Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Tidore Kepulauan untuk akses ratusan bibit dan kini sudah mencapai ribuan bibit secara keseluruhan. Dorang ajukan surat permohonan ke BPDAS Akemalamo. Setelah itu, ambil bibit di Sofifi lalu akomodasi untuk transportasi mobil dan kapal kitong bantu sediakan. Kali ini giliran Halmahera Barat. Ada beberapa desa yang kitong fasilitasi: Buo, Salu, Bakun, Laba Besar, dan lainnya.”
Pegiat Politik Gagasan ini melakukan penanaman bibit bersama warga di desa-desa tersebut. Warga begitu merespons positif aksi ini, “Kami berterima kasih dan sangat senang telah difasilitasi untuk akses bibit dari Sofifi. Kalau kitong sendiri yang akses, akan terkendala di transportasi dari Sofifi ke Loloda yang tentu tidak murah.”
Warga lain memberikan tanggapan serupa, “Bibit pohon ini kitong ajukan untuk peremajaan kitong pe pohon. Sebagian besar warga bermatapencarian sebagai pekebun dan menggantungkan ekonomi pada pala (salah satunya). Ini tentu kelak beberapa tahun ke depan bisa bantu kitong untuk meningkatkan kitong pe ekonomi.”
Anggota Legislatif Tidak Punya Program
Laki-laki kelahiran Wayaua, Bacan ini tekankan bahwa ini bukan program seorang Graal. “Anggota dewan level apa pun tidak punya program. Yang punya program adalah pemerintah. Kitong lalu bisa bantu akses atau fasilitasi warga dan Pemerintah Daerah. Tapi jangan sampai mengklaim program pemerintah sebagai program anggota dewan,” tegasnya.

Yang Graal lakukan ini hanya bersifat memantik Pemerintah Daerah. “Ke depan Pemerintah Daerah silakan fasilitasi warga: cek kebutuhan warga lalu ajukan ke BPDAS. Mekanisme kerja Pemerintah Daerah melalui Dinas Kehutanan perlu bekerja dan berjalan untuk mendata dan memfasilitasi kebutuhan warga akan bibit,” ujar lulusan doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.
Ia berharap kegiatan ini bisa menyebar luas dan pemda menyambut dengan baik sehingga ekosistem atau lingkungan kita bisa terjaga sekaligus menambah sumber ekonomi bagi warga. Tak lupa, ia juga sampaikan terima kasih atas kerja sama dari Kepala BPDAS Akemalamo beserta tim yang telah berkenan membantu dan melancarkan kegiatan ini.
Tinggalkan Balasan