Tandaseru — Bupati Pulau Taliabu Sashabila Widya Mus mengindikasikan akan melakukan perombakan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada periode kepemimpinannya.
Hal ini disampaikan usai dirinya dan wakilnya dilantik gubernur Maluku Utara di Aula Nuku kantor gubernur, Senin (26/5/2025).
Meski demikian, ia mengatakan perombakan pimpinan OPD tidak menjadi prioritas bekerja dalam 100 hari kerjanya, sehingga akan dilakukan usai 100 hari kerja.
“Sesuai dengan Permendagri, perombakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bukan merupakan prioritas utama dalam 100 hari kerja pertama pasca pelantikan. Evaluasi kinerja seluruh OPD akan dilakukan secara objektif setelah program 100 hari tersebut berakhir,” jelas Sashabila.
Sashabila memastikan, dalam kepemimpinannya etos kerja yang mencakup semangat kerja, disiplin, tanggung jawab, dan dedikasi terhadap pekerjaan adalah hal yang akan menjadi penilaian terhadap paling penting. Langkah tersebut bertujuan agar setiap pimpinan OPD dapat memberikan pelayanan optimal kepada seluruh masyarakat Pulau Taliabu dan memastikan terwujudnya visi dan misi lima tahun mendatang.
“Pastinya saya dan bapak La Ode Yasir akan proaktif menerapkan etos kerja dan sistem kerja baru yang berlaku untuk seluruh OPD. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan pelayanan publik terbaik,” tambahnya.
Menurutnya, dalam kepemimpinan bersama La Ode Yasir, keduanya akan senantiasa menjunjung tinggi sistem metitokrasi. Seleksi dan promosi pimpinan OPD akan didasarkan pada kompetensi, kinerja, dan prestasi, bukan faktor sosial ekonomi. Ini artinya peluang untuk maju dalam masyarakat diberikan kepada mereka yang paling layak berdasarkan kualifikasi dan kompetensi mereka.
“Karena kami memegang teguh sistem meritokrasi, dan akan mengapresiasi upaya inovatif dan kerja keras dari OPD yang serius dalam melaksanakan tugasnya, begitu pula sebaliknya. Saya terbuka untuk mencari pengganti yang mampu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Pulau Taliabu,” terangnya.
Sashabila mengaku tahu sejumlah pimpinan OPD saat pilkada secara terbuka menunjukkan sikap tidak mendukung dirinya dan Yasir dengan melakukan politik praktis di sejumlah desa menggunakan jabatan mereka.
“Kalau soal itu saya tahu, tetapi saya tegaskan kembali bahwa dalam kepemimpinan saya dengan Pak Wakil akan mengutamakan objektivitas, kami profesional. Kami akan melihat siapa yang bisa bekerja, yang bisa akan kami pakai, yang tidak bisa tidak akan kami pakai. Semuanya akan kami panggil, mendengarkan saran dan strategi mereka dalam merumuskan visi dan misi kami. Jika ada yang tidak mampu, kami akan mencari pengganti,” tutup Sashabila.
Tinggalkan Balasan