Tandaseru — Perkumpulan PakaTiva dan EcoNusa menggelar Festival Kampung Pesisir dan Ekspedisi Maluku. Salah satu desa tempat pemusatan festival tersebut adalah Desa Samo di Kecamatan Gane Barat Utara, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Di Samo, festival ditandai dengan perayaan keberhasilan pangan warga, Selasa (27/10). Perayaan berlangsung meriah dengan berbagai suguhan budaya.
Kepala Desa Samo Jafar Anhar dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh unsur penyelenggara yang menjadikan Desa Samo sebagai desa percontohan dengan penyelenggaraan Festival Kampung Pesisir.

Sementara Direktur Eksekutif EcoNusa Bustar Maitar menyatakan, semarak Festival Kampung Pesisir ini digelar untuk merayakan keberhasilan warga masyarakat, serta sebagai bentuk apresiasi atas kemandirian warga menyiapkan persediaan pangan mereka. Selain itu, sekaligus mempromosikan kearifan lokal, adat istiadat dan budaya.
“Seperti budidaya menanam padi ladang, pengelolaan gula aren, dan minyak kelapa lokal,” ucapnya.
Menurutnya, Desa Samo menjadi pilihan mengembangkan padi ladang melalui beberapa pertimbangan. Pertama, warga punya sejarah panjang menanam padi yang sudah ditinggalkan selama hampir 20 tahun. Kedua, melihat tingginya ketergantungan warga mengonsumsi beras yang didatangkan dari Kota Ternate. Dimana dalam satu bulan tiap kepala keluarga mengonsumsi beras antara 35 sampai 40 kilogram.
“Harus ada upaya untuk mengubah pola pikir warga agar kembali bertani untuk mengurangi pengeluaran untuk makan. Tujuannya agar uang dari menjual kopra, cengkih atau pala bisa digunakan untuk biaya kesehatan, pendidikan anak-anak atau ditabung,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Bustar juga berpesan agar masyarakat Desa Samo menjaga kebiasan bertani yang telah ada sejak lama dan melestarikan seluruh adat istiadat serta budaya yang ada di Kecamatan Gane Barat Utara.
“Jangan sampai apa yang menjadi ciri khas masyarakat sini, tergerus oleh budaya barat ataupun budaya luar yang belum tentu sesuai dengan kepribadian dan adat budaya masyarakat di Desa Samo,” ungkapnya.
Festival Semarak Kampung Pesisir pertama ini diawali dengan kegiatan promosi hasil pangan warga Samo, dari hasil pangan lokal minyak kelapa buatan, gula aren, dan Virgin Coconut Oil (VCO) yang terbuat dari minyak kelapa murni.
Selain itu, kegiatan tersebut dimeriahkan dengan tarian cakalele dan togal yang dirawat sejak turun temurun dengan iringan alat musik tradisional seperti tifa dan flute.
Tinggalkan Balasan