Tandaseru — Perekrutan panitia pemungutan suara (PPS) Pilkada 2024 di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dituding sarat pendekatan keluarga atau orang dekat. Hal ini diungkapkan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang mengaku ditekan oknum komisioner KPU untuk ikut meloloskan orang tertentu.

Anggota PPK yang enggan namanya dipublikasikan itu menyatakan, semua PPK dipanggil ke kantor KPU untuk melaksanakan penginputan nilai hasil wawancara. PPK lalu mendapat tekanan agar meloloskan sejumlah nama yang diinginkan KPU. Bahkan ada desa yang PPS-nya berisi orang-orang yang masih ada hubungan keluarga.

“Ada perintah tertentu untuk meminta ke PPK memasukkan atau meloloskan nama-nama yang telah dipilih atau titipan dari mereka (komisioner KPU, red), keluarga terdekat,” ungkapnya, Sabtu (25/5/2025).

Tandaseru.com mengonfirmasi informasi tersebut ke Ketua PPK Morotai Selatan, Darmawan R Daud. Namun Darmawan mengaku baru mendengar informasi itu.

Ia bilang, pemanggilan anggota PPK ke kantor KPU setahunya tidak ada kaitan dengan perubahan hasil seleksi PPK. Sebab hasil perankingan bakal dibuat pleno oleh KPU yang memiliki wewenang untuk menetapkan.

“Hanya saja pukul jam 11:00 siang tiba-tiba kami anggota PPK itu dipanggil ke kantor KPU, karena dikhawatirkan ada perubahan-perubahan yang tidak semestinya berdasarkan hasil wawancara,” tuturnya.