Tandaseru — PT Halmahera Sukses Mineral (HSM) adalah salah satu dari sekian perusahaan tambang nikel yang beroperasi di wilayah Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Perusahaan yang mulai beroperasi pada 2021 ini memiliki area tambang seluas 7.726,00 hektare.
Jika dilihat dari data Momi ESDM, luas wilayah tambang milik PT HSM sangat kecil jika dibandingkan dengan PT Weda Bay Nickel (WBN) seluas 45.065,00 hektare yang mencakup wilayah Halmahera Tengah dan Halmahera Timur.
Dengan begitu, aktivitas penambangan PT HSM tergolong sangat jauh dari lokasi wisata Boki Maruru atau Sungai Sagea di Halmahera Tengah.
PT HSM juga terbukti sangat memperhatikan kondisi lingkungan dari aktivitas pertambangan, dimana perusahaan tersebut setidaknya membangun 17 kolam pengelolaan material sedimentasi lumpur.
“Totalnya ada 17 kolam pengendapan, kita bangun di sisi utara 12 kolam, dan sisi selatan 5 kolam. Hasil pengolahan dari kolam pengendapan lumpur yang dibuat, bertujuan agar air yang keluar dari outlet kolam pengendapan sebelum masuk ke creek sungai ataupun badan air sungai berada dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) atau Baku Mutu Lingkungan (BML) yang dipersyaratkan,” ujar Staff Pengelolaan Lingkungan PT HSM, Muhammad Safri Umakamea, Jumat (01/09).
Tinggalkan Balasan