Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara meresmikan Sub Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) milik CV Gwen Jaya di Desa Wainib, Kecamatan Sulabesi Selatan, Selasa (1/9).
Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sula Syafrudin Sapsuha mengungkapkan, Presiden Joko Widodo untuk pertama kali menyampaikan bahwa BBM satu harga berlaku di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden didampingi Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan saat pertama kali melakukan kunjungan pada 18 Oktober 2016.
“Hal ini menjadi titik awal bahwa negara hadir untuk membantu masyarakat di wilayah timur Indonesia. Dengan harapan dapat mendongkrak wilayah timur untuk menjadi kawasan pangan yang handal secara nasional,” tutur Syafrudin.
BPH Migas juga akan terus mendorong masyarakat dan pemerintah daerah, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dan wilayah yang belum terdapat penyalur untuk mendapat sub penyalur.
“Sub penyalur sebagai perwakilan konsumen, tidak boleh mengambil margin keuntungan. Sub penyalur hanya boleh menambah ongkos angkut dari SPBU terdekat ke lokasi sub penyalur,” tegas Syafrudin.
Salah satu persyaratan pendirian sub penyalur, kata Syafrudin, memiliki izin lokasi dari pemerintah daerah dan jarak minimal 5 kilometer dari APMS dan/atau 10 kilometer dari SPBU.
“Atau pertimbangan lain yang dapat dipertanggungjawabkan, serta memiliki data konsumen pengguna yang kebutuhannya telah diverifikasi oleh pemerintah daerah setempat,” ujarnya.
Atas nama pemerintah daerah, Syafrudin berharap, dengan adanya sub penyalur di Desa Wainib dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa, khususnya para petani dan nelayan.
Kepada pengelola sub penyalur di Desa Wainib ia juga berpesan agar tetap melakukan pelayanan terhadap masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kita ketahui bahwa Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara sangat berharap dengan keberadaan sub penyalur dan penyalur untuk menjamin ketersediaan dan distribusi BBM. Sebagaimana yang ditetapkan pemerintah, harus tepat sasaran dan terjamin di seluruh wilayah NKRI, sehingga memberikan dampak dan akses keterjangkauan BBM oleh masyarakat,” pungkas Syafrudin.
Sementara Direktur CV Gwen Jaya Hartono Sudiro di hadapan awak media menyampaikan, sub penyalur di Desa Wainib hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya di Kecamatan Sulabesi Selatan dan Kecamatan Sulabesi Barat.
“Kita akan melayani seluruh masyarakat di Sulabesi Selatan dan Sulabesi Barat,” tuturnya.
Sebelum diresmikan, lanjut Hartono, pihaknya terlebih dahulu mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari warga untuk memenuhi persyaratan dalam mendirikan, sekaligus memberikan pelayanan tepat sasaran.
“Iya, berdasarkan KTP. KTP yang terkumpulkan itu sebanyak 1.400 lebih, dan itu jadi prioritas. Di situ, kita berikan kupon kepada warga yang KTP-nya sudah terkumpul untuk bisa membeli BBM di sini,” terang Hartono.
Meski begitu, sambung Hartono, terkait pelayanan juga tidak menutup kemungkinan untuk pembeli baru yang menggunakan KTP juga akan dilayani.
“Itu namanya KTP tambahan. Atau, ada dokter dari Sanana ke puskesmas, tiba-tiba bensinnya habis, itu bisa kita bantu,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan