Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, tengah berupaya menghadirkan tower telekomunikasi di tengah warga 17 desa. Namun mimpi itu tertunda hingga kini lantaran pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Sula, Ikhsan Sarfan kepada tandaseru.com menuturkan, upaya tersebut nyaris terealisasi sebelumnya. Hanya saja, dampak pandemi membuatnya tertunda.

“Sebelumnya kami sudah survei lokasi dan sebagainya. Hanya saja, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, sehingga tower tersebut belum bisa didatangkan,” kata Ikhsan, Senin (24/8).

Ikhsan bilang, Pemkab belum bisa memastikan kapan tower bisa dibangun. Sebab saat ini pembangunannya sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat.

“Pemerintah Kabupaten hanya sebatas menyediakan lahan, perizinan serta Amdal (Analisis mengenai Dampak Lingkungan, red),” terangnya.

Meski begitu, Ikhsan mengaku Diskominfo tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

“Kalaupun datang, pasti dari 17 titik akan seluruhnya bersamaan,” tandasnya.

Sekadar diketahui, 17 titik lokasi penempatan tower tersebut tersebar di 10 kecamatan. Yakni Desa Pelita Jaya dan Desa Leko Kadai di Kecamatan Mangoli Barat, Desa Naflou di Kecamatan Mangoli Timur, Desa Paslal, Wailoba, dan Bruakol di Kecamatan Mangoli Tengah, Desa Auponhia di Kecamatan Mangoli Selatan, dan Desa Modapia di Kecamatan Mangoli Utara.

Lalu Desa Wailia di Kecamatan Sulabesi Timur, Desa Bega di Kecamatan Sulabesi Tengah, Desa Pastina di Kecamatan Sanana, Desa Man-Gega, Wainin, dan Malbufa di Kecamatan Sanana Utara, serta Desa Paratina, Nahi, dan Ona di Kecamatan Sulabesi Barat.