Tandaseru — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara, Hasyim Yusuf, menyatakan akan mengambil sikap tegas terhadap distributor yang kedapatan sengaja menimbun minyak goreng jelang bulan Ramadan.
Hal ini ditegaskan Hasyim mengingat tingginya kebutuhan pangan bagi masyarakat menjelang awal Ramadan nanti.
“Ada juga kelangkaan stok seperti minyak goreng kendala itu kami sudah sampaikan ke distributor jangan membuat hal-hal yang ini (menimbun), karena bisa jadi kita cabut mereka punya izin usaha,” tegas Hasyim kepada tandaseru.com, Senin (7/3).
Meski langka, kata dia, bila ada stok minyak goreng di retail modern harganya masih sesuai yang dipatok pemerintah yakni Rp 14 ribu per liter. Sedangkan minyak goreng curah dengan harga hampir dua kali lipat ada di kios-kios kecil.
“Minyak goreng sampai sekarang belum normal, kita akan pantau secara intens sampai nanti kita akan turun di pedagang pasar-pasar dan kios-kios kecil. Karena kalau mereka jual mahal akhirnya perputaran modal mereka juga tidak bisa jalan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini sejumlah staf Disperindag telah diperintahkan memantau harga dan stok seluruh bahan pokok di Kota Ternate. Utamanya bahan pokok yang paling dibutuhkan saat Ramadan seperti, beras, gula, terigu, daging sapi, ayam pedaging, minyak goreng dan lain-lain.
“Inshaa Allah kalau sudah ada data itu baru bisa diprediksikan untuk kebutuhan di bulan Ramadan itu bisa aman. Sementara dalam proses dan menghimpun data dulu. Nanti diminta lagi ke distributor dan Bulog itu bisa menjamin kebutuhan pangan di daerah bisa aman tidak,” terangnya.
Ia menambahkan, yang dikhawatirkan saat ini adalah gangguan distribusi bahan pokok dari luar daerah. Di mana bila cuaca laut kurang bersahabat maka stok yang terlambat masuk bisa menyebabkan kenaikan harga jual bahan pokok.
“Lancar dan tidak lancar ini juga tergantung perhubungan juga kalau perhubungan cuaca yang ekstrem dan tidak menentu yah berarti tidak bisa. Distribusi pasti terganggu,” tandas dia.
Tinggalkan Balasan