Tandaseru — Jambore Nasional (Jamnas) keempat Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) region Maluku-Maluku Utara secara resmi dimulai Sabtu (20/11) petang.
Bertajuk “Bersatu, Memperkuat Jaringan” kegiatan tersebut turut dimeriahkan dengan tarian khas Cakalele dan musik Yanger. Kemah raya bakal berlangsung hingga Rabu (24/11) atau selama 4 hari di Pantai Dabiloha, Tanjung Pilawang, Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara.
Ketua Panitia, Deky Cha Rahamani, mengatakan kegiatan Jamnas ini merupakan momentum konsolidasi pemuda adat. Khususnya di wilayah Maluku-Maluku Utara.

“Kita memulai dari Tobelo untuk menyatukan Indonesia,” ujarnya.
Sedangkan Dewan Nasional BPAN, Jhontoni Tarihoran, mengatakan peran pemuda dari masyarakat adat adalah untuk membangkitkan ketertarikan, keterwakilan, serta rasa kebanggaan sebagai masyarakat adat.

“Dia harus bangga menjadi bagian dari masyarakat adat. Dia harus mempelajari identitasnya, menelusuri jejak leluhurnya untuk menemukan jati dirinya,” ujarnya.
Mantan Ketua BPAN Nasional itu bilang, seperti pada akhir-akhir ini, pemuda adat semakin tidak percaya diri, dengan bahasa daerah, tradisi, sampai dengan seni. Kerena itu, seharusnya generasi muda belajar dari generasi yang lebih dulu agar tidak melupakan berbagai hal.

Sekadar diketahui, BPAN merupakan organisasi sayap dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara atau AMAN. Dalam acara tersebut juga turut hadir Ketua Dewan AMAN Nasional, Hein Namotemo dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara yang diwakili oleh Asisten 3 Bidang Pembangunan.
Tinggalkan Balasan