Tandaseru — Riska, warga Kelurahan Kasturian, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara, mengaku sudah seminggu lebih air bersih tak lagi mengalir.

Kondisi ini membuat segala aktivitas kerjanya terhambat. Untuk mandi ia harus membeli air galon, sebab pemesanan air tangki memerlukan antrean panjang.

Jika Riska dan warga Kasturian baru mengalami macetnya air sepekan belakangan, warga di kelurahan lain seperti Tanah Tinggi Barat dan Kalumata sudah berpekan-pekan mengeluhkan hal yang sama.

“Kita sudah pesan air profil (tangki, red) tapi harus antre karena banyak yang memakainya. Saat ini jika mau mandi harus ke teman atau saudara yang airnya jalan,” ujarnya, Senin (15/11).

Ia bilang, Pemerintah Kota Ternate hingga saat ini belum ada respon baik mencari solusi. Padahal ribuan warga sudah mengalami dampak krisis air bersih.

“Kita saat ini dalam keadaan krisis air bersih dan pemerintah terlihat cuek dan biasa saja,” ucapnya kesal.

Menurutnya, pemerintah kota sudah seharusnya mempunyai solusi. Jika kondisi seperti ini, ada distribusi air cadangan yang disiapkan untuk membantu masyarakat yang tak terlayani.

“Ini masyarakat mau mandi deng bacuci saja so tara dapa air, pemerintah hanya diam tanpa solusi,” sentilnya.

Plt Dirut Perumda Ake Gaale Kota Ternate, Thamrin Alwi, saat dikonfirmasi mengaku saat ini PDAM melakukan proses kontrak untuk tenaga teknisi agar segera didatangkan menangani kerusakan mesin pompa air yang terjadi di Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan.