Tandaseru — Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Utara, Abdul Malik Sillia menemukan beragam kekurangan di berbagai sekolah tingkat SMK dan SMA di Kota Ternate.
Hal ini diketahui Malik usai melaksanakan kegiatan reses masa sidang ke III tahun 2021-2022 yang difokuskan ke sektor pendidikan.
Malik saat dikonfirmasi mengutarakan alasannya memilih sekolah sebagai lokasi reses. Kata Malik, masalah pendidikan sangat kompleks sehingga perlu diawasi terus menerus, baik mutu pendidikan maupun tenaga pengajar.
“Bukan berarti saya mengabaikan aspek lain, namun pendidikan juga harus dipandang sebagai kebutuhan utama negeri ini. Wajah negeri ini bagus tidaknya tergantung pada mutu pendidikan,” ujar Malik, Kamis (30/9).
Malik bilang, terdapat kekurangan berupa fasilitas pendukung seperti di SMK Negeri 2 Kota Ternate, di mana sekolah ini belum memiliki asrama bagi siswanya. Padahal sebagian besar pelajaran berasal dari luar Kota Ternate.
“Ini membuat siswa terpaksa harus menyewa kontrakan,” ungkapnya.
Menurut Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa Malut ini, salah satu keluhan mendasar para guru yang disampaikan dalam kesempatan reses adalah pembangunan asrama.
Untuk membangun fasilitas berupa asrama membutuhkan lahan, terutama lahan yang seyogyanya mau dibangun terlebih dahulu dibebaskan.
“Nah, bicara membangun kita harus pastikan bahwa lahan tidak bermasalah, sehingga kita bisa menyerap DAK fisik,” katanya.
Selain itu, SMK Negeri 2 Kota Ternate juga membutuhkan bantuan untuk memasarkan produk karya mereka. Sasarannya adalah perusahaan yang ada di Malut.
“Karya yang dihasilkan beragam, seperti perbengkelan dan pertukangan. Bengkel ini seperti perabot pagar berbahan stainless dan pertukangan berupa kusen bangunan. Di sini pemerintah harus hadir,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan