Tandaseru — Pendiri Persihalbar yang juga mantan Ketua Askab, Halmahera Barat, Maluku Utara, Samad Moid membalas keras pernyataan Ketua Persihalbar Djufri Muhamad.
Djufri sebelumnya menilai Samad tak mengerti level kompetisi resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Samad kepada tandaseru.com justru mempertanyakan maksud Djufri yang menyatakan Pramusim Liga 3 bukanlah kompetisi resmi.
“Pernyataan seperti ini berarti Djufri tidak mengerti apapun. Kegiatan tersebut adalah kegiatan resmi mulai dari Pramusim Divisi 3 dulu baru lanjut ke Divisi 3,” ujar Samad, Kamis (23/9).
Mantan Anggota DPRD Halbar ini menyatakan, yang dipersoalkan saat ini adalah Persihalbar didiskualifikasi dari Pramusim Liga 3 karena masalah kesalahan administrasi.
Masalah seperti ini, kata dia, sudah terulang kedua kali yakni pada tahun 2019.
“Ini yang perlu dijelaskan kepada masyarakat, karena masyarakat ingin tahu. Dan ini persoalan yang perlu dipersoalkan, bukan didiamkan,” tegasnya.
“Dengan adanya masalah seperti ini, kalau Pak Djufri selaku Ketua Persihalbar tidak mempersoalkan ke komisi disiplin kepanitiaan, maupun tidak proses hukum mencari kepastian hukum maka Ketua Persihalbar mengakui kesalahan yang dijatuhkan oleh panitia Pramusim Liga 3, apa hasil seperti ini bukan gagal? Kalau bukan gagal, lantas dikategorikan apa?” ucap Samad.
Ia mengingatkan kasus Liga 3 tahun 2019, di mana final Persiter versus Persihalbar dimenangkan Persihalbar dengan skor 2-1. Belakangan, Persihalbar justru didiskualifikasi karena masalah yang sama seperti sekarang yakni rekayasa umur pemain.
“Tadinya pengurus Persihalbar berkoar di media maupun di grup Facebook Halbar akan proses hukum, tapi akhirnya tidak diproses hukum. Ini berarti Persihalbar di kepemimpinan Djufri Muhamad mengakui kekalahan,” bebernya.
Tinggalkan Balasan