Tandaseru — Rencana perubahan nama Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Ake Malako terus mendapat penolakan dari warga Lingkungan Ake Gaale Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara, Maluku Utara.
Penolakan itu ditunjukkan dengan memasang spanduk di sejumlah titik, termasuk di depan Kantor PDAM.
Warga menilai, nama Ake Gaale yang pantas dipakai sebagai nama Perumda, bukan Ake Malako. Sebab Ake Gaale merupakan nama mata air yang selama ini disedot PDAM untuk dialirkan ke rumah-rumah warga, bukan Ake Malako. Hal ini membuat Ake Gaale memiliki aspek historis yang mendukung untuk dijadikan nama Perumda.
Hal ini diungkapkan Perwakilan Warga Ake Gaale, Awan Arif saat diwawancarai, usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RPD) bersama DPRD Kota Ternate, Senin (9/8).
“Kami pertimbangkan yang paling besar adalah dari aspek historisnya. Karena Ake Gaale adalah sumber air yang paling besar di Ternate, kemudian sudah lama sekali digunakan sebagai sumber air,” ungkapnya.
Selain itu, secara geografis PDAM berdiri di atas sumber air Ake Gaale, sehingga sangat wajar jika nama Ake Gaale yang disematkan sebagai nama Perumda yang baru nanti.
Menurut Awan, berdasarkan hasil diskusi di tingkat kelurahan, masyarakat sangat resah dan keberatan bahkan tidak sepakat dengan rancangan nomenklatur itu.
“Kita akan melakukan langkah-langkah untuk mencegah apabila pemkot tetap bersikukuh menggunakan nama Ake Malako. Kami tetap bersuara dan menekan pihak-pihak yang berwenang agar tidak menggunakan nama Ake Malako,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan